kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investree targetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 2,5 triliun tahun depan


Jumat, 14 Desember 2018 / 07:13 WIB
Investree targetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 2,5 triliun tahun depan
ILUSTRASI. Fintech Investree


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. PT Investree Radhika Jaya (Investree) menargetkan penyaluran dananya bisa menyentuh angka Rp 2,5 triliun tahun depan. Hingga Kamis (13/12), fintech peer to peer (P2P) lending ini telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 1,66 triliun. Padahal, menurut Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi, perusahaannya hanya menargetkan Rp 1,5 triliun hingga akhir tahun ini, terhitung sejak berdirinya pada Oktober 2015.

Menurut Adrian, strategi untuk mencapai target tahun depan adalah melalui perluasan produk, kerja sama ekosistem, dan ekspansi pasar. Investree akan memperbanyak kolaborasi berbasis ekosistem, baik dengan ekosistem perusahaan manufaktur, e-commerce, maupun logistik. “Karena kan Investree itu mengubungkan bisnis dengan bisnis, bukan fintech P2P lending yang direct. Jadi, ekspansi pasar kami seperti itu,” kata Adrian saat dihubungi Kontan, Kamis (13/12).

Hingga kini, jumlah peminjam Investree mencapai 3.000 unit usaha kecil dan menengah (UKM), sedangkan pemberi pinjaman aktifnya ada 25.000 bisnis. Jumlah pemberi pinjaman di Investree lebih banyak dari jumlah peminjamnya, sebab pemberi pinjaman baru mencairkan dananya kalau sudah menemukan peminjam yang tepat. “Yang memberi pinjaman tidak menempatkan dananya di Investree. Ia bakal mengirimkan dananya ke peminjam kalau sudah cocok,” kata dia.

Rencananya, Investree juga akan menggandeng institusi bank syariah untuk mendukung ekosistem fintech dari sisi pendanaan. Belakangan ini, Investree memang mulai mengeluarkan produk berbasis syariah.

Adrian mengatakan tengah berkomunikasi dengan dua bank berbasis syariah sebagai pihak yang memberi pinjaman. “Jadi, kalo kita masuk ke halal value chain itu ada pendukungnya dari sisi funding,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×