kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi Agen BRILink Hasyim Ashari, Kisah Sukses Risun Terdengar Sampai Istana Negara


Jumat, 18 Februari 2022 / 11:53 WIB
Jadi Agen BRILink Hasyim Ashari, Kisah Sukses Risun Terdengar Sampai Istana Negara
ILUSTRASI. Risun Agen Brilink


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Agen BRILink kini menjadi ujung tombak Bank BRI untuk memasarkan produk. Dengan menjadi agen BRILink tersebut Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menambah penghasilan sehari-hari.

Ini yang terjadi pada Risun, pria 45 tahun ini sudah sejak 2012 menjadi Agen BRILink di Kawasan Setia Kawan Roxy Mas, Jakarta Pusat. Risun terbilang sukses karena transaksi per hari bisa mencapai 40 orang.

Risun bahkan tahun 2019 lalu diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk menerima Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). "Setiap ada orang transfer saya dapat komisi, sekitar Rp 3.000 per transaksi," kata dia saat ditemui di warung sembakonya, di Jalan Setia Kawan Jakarta Pusat, Kamis (18/2).

Ia mengatakan, sebagai agen BRILink warungnya menyediakan setor tunai, tarik tunai, registrasi, bayar listrik, bayar telepon, bayar cicilan, beli pulsa, transfer, top up Brizzi, tabungan, asuransi mikro, dan kredit mikro.

"Saya bisa tiga hari sekali ke kantor BRI Hasyim Ashari untuk setor, bisa sekitar Rp 60 juta dari hasil transaksi," kata dia.

Demikian pula jika ada orang yang tarik tunai. "Bisa sekali tarik tunai Rp 60 juta-Rp 70 juta. Biasanya itu pengusaha konveksi yang harus bayar pegawainya," terang dia.

Dia menjelaskan meskipun ada Unit BRI Hasyim Ashari di dekat sini, pelanggannya lebih senang untuk melakukan kegiatan perbankan di warung sembakonya. "Kalau BRI kan hanya sampai sore, kalau warung saya buka setiap hari sampai jam 8 malam," ucap dia.

Apalagi jika sudah masuk weekend, masyarakat di kawasan Setia Kawan lebih suka melakukan transaksi atau menabung di hari Sabtu dan Minggu. Sementara di hari itu Bank tidak buka. "Ini jadi keuntungan saya jika hari Sabtu-Minggu, banyak yang melakukan kegiatan perbankan," urai dia.

Risun mengatakan, untuk menjadi agen BRILink hal utama yang harus dilakukan adalah fokus dalam pengelolaan keuangan lantaran modal yang disiapkan tidak sedikit. "Untuk modal Rp 100 juta ya harus pegang, uang itu tidak boleh dipakai untuk keperluan lain, sewaktu-waktu ada yang ingin tarik tunai kita bisa menyediakan," kata dia.

Risun mengatakan, saat ini sudah ada beberapa agen BRILink di kawasan Setia Kawan, tetapi tentu saja persaingan ini menjadi lebih ketat. Meski begitu, dirinya tak khawatir karena secara modal dirinya terbilang kuat. "Kalau tidak fokus menjadi agen BRILink, akan sulit bertahan. Sudah banyak yang goyang," ujar dia.

Dia menyatakan, saat ini pendapatannya bukan saja dari menjual sembako, melainkan dari agen BRILink. "Jadi pendapatan saya sekarang 50% dari sembako, dan 50% dari komisi menjadi agen BRILink. Omzet warung sembako saya Rp 1 juta-Rp 2 juta per hari," ungkap dia.

Risun menjelaskan, usaha sembako sudah dijalankan sejak tahun 2005 dengan mengontrak ruko kecil di pinggir jalan. Saat itu masih sedikit yang menjual kebutuhan pokok, pelanggan setianya adalah tukang bubur di samping ruko kecilnya itu.

"Waktu itu saya kontrak 1 tahun 2 juta," ucap dia mengenang.

Ia menjelaskan, dirinya datang ke Jakarta dari Purwokerto sekitar tahun 1995 dan baru menikah tahun 2000. Risun sempat kerja serabutan di Jakarta sampai akhirnya memilih berusaha bersama istri menjual keperluan sembako.

Tidak butuh waktu lama, Risun kemudian semakin terkenal di lingkunganya dan menjadi pelopor sebagai agen BriLink pada tahun 2012. "Saat menjadi agen BRILink saya mendapatkan pelatihan-pelatihan kewirausahaan," ungkap Risun.

Usahanya cukup maju dan berhasil membeli tiga ruko di sebelahnya. "Saya pinjam uang Rp 200 juta ke BRI untuk membeli tiga ruko tersebut. Sekarang saya sewakan Rp 20 juta per tahun untuk satu roko," kata dia.

Tak hanya itu, Risun juga membangun 30 pintu kontrakan dengan sewa Rp 500.000 per bulan. "Saya sudah dapat KUR juga sekarang Rp 50 juta ke BRI untuk usaha saya," tutur dia.

Profil suksesnya terdengar sampai Istana, Risun pun diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo untuk menerima penerimaan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).  "Iya saya salaman dengan Presiden Jokowi, senang rasanya. Tapi saya tak sempat foto sama Presiden," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×