Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Darwin Cyril Noerhadi, calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalani uji kepatuhan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI pada Rabu (6/4).
Darwin melihat pasar keuangan Indonesia masih punya potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pasalnya, aset perbankan baru 35% dari GDP, sementara di negara tetangga seperti Singapura sudah mencapai 273%. Kapitalisasi pasar modal juga masih 46% dari GDP, sedangkan Singapura mencapai 233%.
Begitu pula dengan aset industri keuangan non bank (IKNB) masih 4%-5% dari PDB, bandingkan dengan Singapura yang mencapai 47%. "Jadi ada ruang yang besar pasar keuangan Indonesia untuk bisa terus ditingkatkan," kata Darwin Cyril.
Untuk memperbesar ekosistem pasar keuangan, Darwin Cyril menjelaskan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan. Pertama, terkait penyedia dan pengguna dana. Dia bilang, peningkatan akses pendanaan dan pemberian insentif khususnya untuk UMKM harus dilakukan.
Baca Juga: Calon Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Diminta Lebih Ketat Mengawasi dan Independen
Kedua, referensi dan standarisasi. OJK harus melakukan penyusunan brencmarkt rate. Ketiga, diperlukan pengembangan instrumen derivatif dan hybrid sebagai hedging.
Keempat, penguatan regulasi, kelima peningkatan partisipasi dan penguatan pengawasan IKNB yang intermedieries. Keenam, pengembangan infrastruktur pasar keuangan dengan modernisasi block chain serta integrasi databased di pasar keuangan. Ketujuh koordinasi lintas sektor dan kedelapan adalah edukasi.
Oleh karena itu, Darwin memaparkan solusi dan rekomendasi dalam pengembangan OJK dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, OJK perlu mempunyai satu aspirasi membangun OJK yang bermartabat dengan pendekatan pasar. "Jadi pendekatannya adalah pasar dengan responsif dan bertanggung jawab," katanya.
Adapun visi Darwin dalam membangun OJK jika terpilih ada empat. Pertama, pengawasan industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi masyarakat dan konsumen, pilar ekonomi nasional yang berdaya saing global, dan memajukan kesejahteraan UMKM.
Baca Juga: Dicecar DPR, Mahendra Siregar Jelaskan Motivasinya Mendaftar Seleksi Ketua OJK
Visi tersebut akan diwujudkan dalam tiga misinya, yaitu dengan membangun industri jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mewujudkan sistem keuangan yang tanggap untuk menumbuhkan pasar keuangan yang stabil dan berkelanjutan “Yang paling penting juga adalah melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, koordinasi OJK dengan lembaga lainnya, seperti Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan, akan terus diperkuat demi menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, koordinasi antar lembaga pemerintah pun akan diperkuat, misalnya dengan Bappebti, Polri, Kejaksaan, dan PPATK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News