kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.053   69,54   1,00%
  • KOMPAS100 1.055   14,86   1,43%
  • LQ45 830   12,77   1,56%
  • ISSI 214   1,32   0,62%
  • IDX30 423   7,30   1,75%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 120   1,70   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Jaga NPL 2,4% BRI selektif beri kredit ke swasta


Kamis, 20 April 2017 / 12:38 WIB
Jaga NPL 2,4% BRI selektif beri kredit ke swasta


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa berada di angka 2,4% sampai akhir 2017. Hal ini salah satunya dengan menjaga manajemen risiko penyaluran kredit.

Suprajarto, Direktur Utama BRI mengatakan penyumbang terbesar NPL BRI sampai kuartal 1 2017 adalah dari kredit sektor komersial dan korporasi swasta. Tercatat NPL di komersial dan korporasi swasta sampai kuartal 1 2017 sebesar masing-masing 7,34% dan 3,69%.

“Untuk menurunkan NPL, kami akan lebih selektif dalam mencari debitur,” ujar Suprajarto dalam paparan kinerja, Kamis (20/4).

Pada kuatal 1 2017, tercatat NPL BRI sebesar 2,16% atau turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,22%.

Sepanjang tiga bulan pertama 2017, BRI telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 32,6 triliun. Restrukturisasi terbesar dilakukan pada kredit sektor komersial dan korporasi swasta sebesar masing-masing 36% dan 21% dari total kredit yang direstrukturisasi.

Selain itu untuk mengantisipasi NPL, BRI mengaku sudah memiliki rasio pencadangan sebesar 181%. Idealnya menurut Suprajarto, rasio pencadangan BRI ini sebesar 200% seperti beberapa tahun belakangan.

Realisasi kredit korporasi BRI hingga kuartal I 2017 sebesar Rp 182,1 triliun atau naik 17,6% yoy. Untuk kredit ke korporasi BUMN tercatat porsinya 53%, sedangkanswasta tercatat 47%.

Donsuwan Simatupang, Direktur BRI mengatakan mengatakan salah satu penyumabang kredit korporasi adalah dari infrastruktur seperti pembangkit listrik dan pembangunan infrastruktur energi.

“Selain pembangkit konvensional, kami juga ikut dalam pembiayaan energi terbaharukan seperti biomass dan pemanfaatan limbah kelapa sawit,” ujar Donsuwa.

Kuswiyoto, Direktur BRI mengatakan selain pembangkit listrik BRI juga ikut pada beberapa proyek tol di kuartal 1 2017. “Beberapa proyek tol ini diantaranya adalah Jalan tol Ngawi, Kertosono, Mojokerto dan Surabaya,” ujar Kuswiyoto. Selain itu bank juga masuk ke beberapa proyek infrastruktur seperti pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×