kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Jamsostek akan borong obligasi Rp 12 triliun


Selasa, 05 Maret 2013 / 09:37 WIB
Jamsostek akan borong obligasi Rp 12 triliun
ILUSTRASI. Film terbaru Netflix original berjudul Night Teeth yang bergenre thriller


Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) masih tetap mengandalkan obligasi sebagai pilihan keranjang investasi. Manajemen asuransi pelat merah itu meyakini, hasil obligasi tahun ini bakal sebagus tahun lalu. Optmisme tersebut sejalan dengan situasi pasar modal di tanah air saat ini.

Jamsostek mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun untuk membeli obligasi di sepanjang tahun ini. Rencananya, sebanyak 70% untuk pembelian surat utang negara (SUN) dan obligasi yang diterbitkan BUMN. Sisanya, 30% siap dibelanjakan obligasi perusahaan swasta. BUMN dan korporasi dengan rating AAA serta size besar akan menjadi incaran Jamsostek.

Elvyn G. Masassya, Direktur Utama Jamsostek menargetkan perolehan hasil investasi mencapai Rp 14 riliun. Ia menegaskan, porsi obligasi harus dua kali lebih besar ketimbang penempatan dana di deposito. Pasalnya, imbal hasil surat utang relatif lebih baik ketimbang bunga bank yang kini di kisaran 5%-6%, sesuai bunga penjaminan LPS.

Penempatan dana di obligasi mengambil porsi 46% dari total dana investasi. Lalu, saham sebesar 22%, deposito mencapai 20%, reksadana sebesar 10% dan properti serta penyertaan sebesar 2%. "Meskipun kondisi pasar tidak terlalu bagus, tetapi obligasi lebih baik ketimbang deposito," kata Elvyn pada Senin (4/3).

Mengantisipasi kondisi pasar yang mungkin labil, Jamsostek sudah menyiapkan cara. Misalnya mengevaluasi ulang komposisi investasi. Jika kondisi pasar modal mengalami guncangan, Jamsostek memiliki konsep technical asset alocation yang menghitung limit investasi setiap 3 bulan sekali.
Tahun ini, Jamsostek menargetkan perolehan dana kelolaan mencapai Rp 149 triliun, tumbuh 13% dari pencapaian tahun 2012 senilai Rp 137 triliun.

Karena itu, pada 2013 ini Jamsostek menargetkan  110 juta kepesertaan baru tenaga kerja di seluruh daerah. Sebelumnya, Elvyn menyebut ada 40 juta tenaga formal dan 70 juta tenaga informal.

Sedangkan untuk pengembangbiakkan dana, Jamsostek menargetkan nilai investasi mencapai Rp 150 triliun, tumbuh 13% dari Rp 132 triliun pada tahun 2012 lalu. Untuk hasil investasi, mereka menargetkan perolehannya mencapai Rp 14 trililun tumbuh 16% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 12,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×