Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menyebut saat ini penggunaan kartu uang elektronik menunjukan pertumbuhan yang signifikan.
SVP Transaction Banking Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebutkan, meningkatnya minat masyarakat menggunakan kartu yang elektronik tercermin dari meningkatnya jumlah uang elektornik perseroan (e-money) sebesar 52% menjadi 14,8 juta kartu hingga Juni 2018.
Selain itu, frekuensi transaksi menggunakan e-money menurut Thomas juga lebih kencang. Hingga Juni 2018, perseroan mencatat ada sebanyak 600 juta transaksi menggunakan e-money dengan nilai Rp 6,9 triliun. Jumlah ini praktis meningkat 170% bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.
Selain e-money, transaksi uang elektronik berbasis server Bank Mandiri yaitu e-cash juga ikut tumbuh. Sampai Juni 2018, bank berlogo pita emas ini mencatat pengguna e-cash sudah mencapai 4,9 juta pengguna, dengan jumlah transaksi mencapai 2,49 juta.
Dalam rangka meningkatkan transaksi dan penggunaan, Bank Mandiri terus berinovasi memperkuat layanan elektornik. Antara lain, memperluas kerjasama merchant, menyediakan sarana isi ulang, meningkatkan produksi kartu, memudahkan akses pembelian kartu untuk customer, edukasi, hingga membangun cashless society di berbagai sektor bisnis yang dekat dengan masyarakat seperti pasar, sekolah, tempat wisata dan serupanya.
"Untuk Mandiri e-money, kami juga berinovasi dengan menerbitkan beragam kartu dengan desain unik. Misalnya seperti kerjasama antara Bank Mandiri dengan Disney," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/8).
Hingga akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan jumlah kartu e-money dapat meningkat menjadi 18 juta kartu. Sementara untuk Mandiri e-cash diharapkan untuk tetap tumbuh stabil seperti capaian pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News