kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jumlah kantor cabang bank menyusut


Selasa, 20 Desember 2011 / 09:22 WIB
Jumlah kantor cabang bank menyusut
ILUSTRASI. Mayoritas bank fokus menggali dana murah seperti giro dan tabungan untuk menekan biaya dana.


Reporter: Nurul Kolbi, Nina Dwiantika | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sepanjang tahun 2011, jaringan kantor bank asing dan bank campuran menyusut. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, cabang bank asing berkurang 25 unit menjadi 197 unit. Sedangkan cabang bank campuran berkurang 14 unit menjadi 246 unit.

Direktur Direktorat Pengawasan Bank II BI, Endang Sedyadi menjelaskan, ada beberapa bank asing yang menata kembali strategi bisnis. Mereka menutup kantor cabang yang tidak produktif. Biasanya unit yang dilikuidasi ini terkait kredit. "Setelah review, mereka menutup kantor yang tidak efisien," katanya, Minggu (19/12).

Menurut sumber KONTAN di perbankan, unit yang ditutup itu mayoritas bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah (MKM). Beberapa bank asing dan campuran yang selama ini gembar-gembor merambah ceruk itu, satu persatu mulai menyerah. "Bank yang masuk segmen ini harus skala besar. Bank-bank tersebut tidak siap investasi besar-besaran. Akhirnya mereka cepat menyerah," kata bankir bank swasta di kredit mikro ini.

Dia mensinyalir, kondisi kantor pusat bank asing yang terpapar krisis Eropa, juga ikut mempengaruhi. "Mereka mungkin menahan diri tidak ekspansi sampai kondisi kembali normal," katanya.

Asisten Wakil Direktur Hubungan Korporasi dan Institusi Citibank Mona Monika, mengatakan, pihaknya tidak mengurangi jumlah kantor. Saat ini, Citibank telah mengoperasikan 10 cabang di kota-kota besar. "Jika tidak terkena sanksi, kami membuka 1 kantor baru," tutur Mona. BI melarang Citibank ekspansi, buntut kasus penipuan nasabah oleh Malinda Dee.

Co Head of Global Markets The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Indonesia, Ali Setiawan menuturkan penurunan kantor berpengaruh pada pengumpulan dana pihak ketiga (DPK). "Meski bisnis bank asing lebih ke korporasi, pengaruh ke DPK tetap ada," ucap Ali.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Indonesia, Parwati Surjaudaja menambahkan, salah satu faktor menurunnya jumlah kantor bank campuran karena merger. Ini terjadi di bank yang ia komandani, setelah bergabung dengan OCBC Indonesia. "Kami akan menutup empat kantor karena overlap," katanya. OCBC Indonesia dan OCBC NISP milik satu pihak, yakni OCBC Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×