Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat hingga akhir Juni 2023 memiliki 7.980 outlet jaringan kantor. Jumlah ini telah berkurang 229 kantor apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022.
Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan, akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat menyebabkan keberadaan dan fungsi kantor cabang bank konvensional akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Selain itu, adanya perubahan preferensi nasabah, digitalisasi dan perubahan kebijakan regulator menjadi katalis perubahan dalam lini distribution channel di emiten dengan kode saham BBRI ini.
Baca Juga: Fee Based Income BRI Tumbuh Dua Digit pada Kuartal I, Ini Pendorongnya
Dengan demikian, BRI terus meningkatkan penyediaan layanan jaringan kantor berbasis digital yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi kapan pun dan dimana pun, baik melalui layanan e-channel, layanan mesin self service maupun penyediaan platform digital untuk mengakomodir seluruh kebutuhan perbankan nasabah.
Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah, sesuai dengan journey pengembangan jaringan kantor, maka BRI telah melengkapi branchnya dengan teknologi self service di berbagai lokasi.
Pada tahun 2023 BRI akan mengimplementasikan teknologi self service di 356 jaringan kantor dan di antaranya terdapat berbagai jaringan kantor menerapkan konsep smart branch dan flagship branch yang dihadirkan menyesuaikan kebutuhan segmen nasabah tertentu dan menghadirkan end to end digital experience kepada nasabah.
Baca Juga: BRI Sesuaikan Jadwal Jam Layanan Unit Kerja Operasional Selama Bulan Ramadan
"Dalam mengimplementasikan jaringan kantor berbasis digital, sampai dengan Juli 2023, BRI telah menginvestasikan biaya sebesar lebih dari Rp 80 miliar," ungkap Agustya kepada kontan.co.id.
Pada posisi Juli 2023, penyediaan layanan berbasis digital telah mampu memigrasi transaksi yang sebelumnya dilakukan secara konvensional melalui petugas di banking hall, dimana dari seluruh total transaksi perbankan yang terjadi di BRI sebesar 98% telah dilakukan melalui layanan berbasis digital baik melalui e-channel maupun platform digital yang dimiliki BRI.
"BRI terus mendorong migrasi transaksi dari kantor cabang ke electronic channel seperti BRImo, ATM/CRM, Digital CS serta Agen Brilink sehingga kantor cabang dapat lebih fokus kepada penjualan dan layanan nasabah yang bersifat kompleks," ucap Agustya.
Baca Juga: Sebanyak 98,41% Nasabah BRI Telah Gunakan Platform BRIMo
Di sisi lain, jaringan kantor fisik masih dibutuhkan untuk melayani transaksi nasabah yang bersifat kompleks yang membutuhkan bantuan petugas Bank yang juga terlihat dari jumlah transaksi yang cukup konsisten dan didominasi oleh transaksi kompleks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News