Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI berhasil menjawab kebutuhan dan berubahnya pola transaksi masyarakat secara digital yang melonjak sejak terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.
Keberhasilan BRI menyediakan layanan digital banking tersebut ditunjukkan dari mayoritas transaksi nasabah BRI melalui platform digital yang mencapai porsi 98,41% pada Tahun 2022. Sehingga, BRI tinggal menyisakan layanan berbasis cabang (Branch-Based) sebesar 1,59%.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi Arga M. Nugraha mengatakan bahwa peningkatan pelayanan digital terus diupayakan guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi BRI secara keseluruhan.
Baca Juga: Jumlah Transaksi BRImo BBRI Tembus 1,83 Miliar di 2022
“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI, dengan transformasi layanan di dalamnya,” ucapnya dalam siaran pers, Minggu (19/3).
Seperti diketahui, adanya transformasi digital ini juga menjadi pendorong pencapaian laba BRI sebesar Rp51,4 triliun pada Tahun 2022 yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perbankan nasional. Selain itu, keberhasilan digitalisasi transaksi ini juga berdampak terhadap peningkatan fee based income BRI, khususnya yang berasal dari super app milik BRI yakni BRImo.
Pertumbuhan jumlah pengguna (users) aplikasi BRImo juga menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2022. Tercatat, jumlah transaksi digital melalui BRImo sebesar 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110% YoY, dengan volume transaksi mencapai sebesar Rp2.669 triliun atau meningkat 98,48% YoY.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Lupa Username BRImo, Bisa Tanpa ke Cabang BRI
Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di Tahun 2022 sebesar 68,46% YoY menjadi 23,8 juta user, BRImo telah mencatatkan fee based income sebesar Rp 1,59 triliun.
Tak hanya itu, dari adanya BRImo sebagai layanan digital banking BRI juga membuat nasabah semakin aman dan nyaman melakukan transaksi. Arga pun menambahkan, digitalisasi tidak menjadi penghalang baik bagi nasabah baru maupun nasabah lama yang masih bertransaksi secara konvensional.
“Ini sangat menarik dan kami juga puas karena pelanggan setia kami tetap on the track dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, kami percaya peningkatan transformasi digital ini tetap menjadi strategi untuk menghadapi masa depan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News