kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah Karyawan BNI Menyusut Hingga Maret 2022, Ini Penyebabnya


Senin, 23 Mei 2022 / 13:00 WIB
Jumlah Karyawan BNI Menyusut Hingga Maret 2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah?pada?kantor cabang BNI? di Tangerang Selatan, Rabu (9/2/2022).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah tenaga kerja perbankan semakin menyusut dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan digitalisasi dan semakin berkurangnya jumlah jaringan kantor bank. Hal itu berlanjut hingga Maret 2022. 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2022, jumlah karyawan sejumlah bank besar tercatat turun cukup banyak dalam setahun terakhir. Kendati berkurang, beban tenaga kerja bank-bank tersebut justru meningkat. Kinerja perbankan pada triwulan pertama memang semakin membaik dari dampak tekanan pandemi Covid-19. 

Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Jumlah karyawan bank pelat merah ini ini turun per Maret 2022 tercatat sebanyak 27.105 orang. Angka tersebut menyusut dari akhir tahun lalu meski tidak signifikan. 

Baca Juga: Jumlah Tenaga Kerja Perbankan Semakin Menyusut dari Tahun ke Tahun

Jika dibanding akhir tahun lalu, jumlah karyawan BNI berkurang 72 orang. Sementara dari posisi akhir 2020 telah terjadi penyusutan 97 orang. 

SDM BNI secara perlahan menurun dari tahun ke tahun. Jika pada 2018 tercatat 27.803 orang, pada tahun 2019 berkurang jadi 27.211, dan pada tahun 2020 menjadi 27.202.

Meski jumlah karyawan berkurang, beban tenaga kerja BNI secara konsolidasi pada kuartal I 2022 justru naik 7,8% year on year (yoy) hingga mencapai Rp 2,93 triliun.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Perbankan di Tengah Sentimen RDG Bank Indonesia

Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital BNI menjelasakna, penurunan jumlah pegawai tersebut terjadi secara alami yakni didominasi karyawan pensiun dan turnover. "Sementara itu, kami tidak melakukan penambahan karyawan atau menerapkan zero growth strategy," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (23/5). 

Dia mengakui bahwa pengurangan jumlah kantor yang dilakukan BNI juga berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan pegawai di outlet BNI. Namun, bank dengan kode saham BBNI ini juga melakukan sejumlah strategi seperti shifting karyawan menuju posisi-posisi sesuai dengan arah bisnis BNI seperti IT dan perkreditan. 

Ke depan, lanjut Bob, BNI akan lebih fokus meningkatkan produktivitas pegawai yang dilakukan melalui perbaikan proses bisnis dan Digitalisasi. Dengan begitu, jumlah pegawai dapat tetap terjaga.

Baca Juga: Simak Strategi Investasi di Tengah Peluang Kenaikan Suku Bunga Acuan

Sementara peningkatan beban tenaga kerja BNI di triwulan pertama didorong oleh dua hal menurut Bob. Pertama, karena BNI mengejar percentile remunerasi di pasar untuk posisi tertentu, khususnya untuk para leader dimana persentase penyesuaian gajinya sedikit lebih tinggi dari pasar.

Kedua, sebagai besar kenaikan itu dialokasikan untuk motivational reward atau bonus tahunan. Bonus naik seiring dengan peningkatan kinerja BNI akhir tahun 2021 yang lebih baik dibanding tahun 2020. "Dengan pemberian motivational reward tersebut, diharapkan dapat meningkatkan motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik di tahun ini dan mendatang," lanjut Bob.

Ke depan, secara konsolidasi, jumlah SDM BNI Group akan bertambah seiring dengan adanya dua tambahan anak usaha baru BNI yakni Bank Mayora dan BNI Modal Ventura. Namun, hal itu tidak tidak akan terpengaruh ke jumlah SDM Bank BNI karena keduanya adalah legal entitas yang berbeda yakni sebagai perusahaan anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×