kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah Tenaga Kerja Perbankan Semakin Menyusut dari Tahun ke Tahun


Senin, 23 Mei 2022 / 09:46 WIB
Jumlah Tenaga Kerja Perbankan Semakin Menyusut dari Tahun ke Tahun
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang Rupiah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah tenaga kerja perbankan semakin menyusut dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan digitalisasi dan semakin berkurangnya jumlah jaringan kantor bank. Hal itu berlanjut hingga Maret 2022. 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, jumlah karyawan sejumlah bank besar tercatat turun cukup banyak dalam setahun terakhir. Kendati berkurang, beban tenaga kerja bank-bank tersebut justru meningkat. Kinerja perbankan pada triwulan pertama memang semakin membaik dari dampak tekanan pandemi Covid-19. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai penurunan jumlah karyawan perbankan itu merupakan dampak digitalisasi sehingga adanya peralihan pekerjaan manusia ke digitalisasi. "Hal itu juga berdampak pada penutupan kantor-kantor cabang bank. Pasalnya, proses bisnis semakin efisien karena digitalisasi," jelasnya pada KONTAN, Minggu (22/5). 

Baca Juga: Sistem MLFF bakal gantikan uang elektronik kartu dalam pembayaran jalan tol

Dia memperkirakan bank akan semakin selektif dalam merekrut karyawan dan lebih mengarah ke Sumber Daya Manunusia (SDM) berbasis  digital. Menurutnya, penurunan karyawan seperti itu juga sudah terjadi lebih dulu pada bank-bank di negara-negara Eropa dan nega maju lainnya. 

Ke depan, Trioksa melihat jumlah karyawan perbankan masih akan berpotensi menyusut lagi meskipun digitalisasi juga memunculkan kebutuhan akan SDM dengan keahlian khusus untuk mendukung bisnis bank. 

Kayawan PT Bank Mandiri Tbk per Maret 2022 tercatat sebanyak 37.750. Jumlah itu menyusut 265 orang dalam setahun karena pada Maret 2021 masih tercatat sebanyak 38.015. Namun, tingkat kesejahteraan SDM bank pelat merah ini justru meningkat. Hal itu tercermin dari peningkatan beban tenaga kerja perseroan secara konsolidasi sebesar 5,5% secara year on year (YoY) jadi Rp 5,81 triliun. Beban secara bank only naik 1% dari Rp 3,85 triliun jadi Rp 3,89 triliun. 

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memiliki jumlah tenaga kerja 50.376 per Maret 2022. Ini terdiri dari 25.006 karyawan BCA dan 25.370 SDM anak usahanya. Angka itu turun 1.504 dari Maret tahun lalu yang tercatat 51.880. Adapun beban karyawan BCA secara konsolidasi pada kuartal I mencapai Rp 3,9 triliun atau naik 4,8% secara YoY. 

Jumlah tenaga kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk telah berkurang 814 orang dalam setahun hingga Maret 2022 menjadi 11.841 orang. Namun, beban karyawan bank ini justru meningkat 3,8% YoY jadi Rp 1,11 triliun pada kuartal I tahun ini. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×