kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keamanan dan Kolaborasi Jadi Kunci Transformasi Digital Perbankan


Jumat, 17 Desember 2021 / 09:00 WIB
Keamanan dan Kolaborasi Jadi Kunci Transformasi Digital Perbankan
ILUSTRASI.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID. - JAKARTA. Perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen menjadi keniscayaan perbankan untuk bertransformasi memberikan layanan digital. Namun, masih banyak kendala bagi bank untuk bertransformasi digital.

Terbukti memang pandemi Covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan seiring dengan bergesernya gaya hidup masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi, termasuk digitalisasi produk perbankan.

Dalam cetak biru Transformasi Digital Perbankan yang telah dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perkembangan teknologi informasi disertai dengan perubahan perilaku konsumen memaksa Bank untuk segera melakukan transformasi digital.

Bagi bank, transformasi menjadi fully- digital bank menghadirkan model bisnis yang efisien dan efektif, yang diharapkan akan meningkatkan penetrasi dan jangkauan Bank kepada seluruh lapisan masyarakat. Hasilnya diharapkan mendorong peningkatan profitabilitas, inklusivitas, dan mempertahankan eksistensi bisnis di tengah semakin ketatnya kompetisi di sektor jasa keuangan.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi digital akan meningkat pesat. Pada tahun 2022, nilai transaksi e-commerce diprakirakan akan mencapai Rp 530 triliun, uang elektronik Rp 337 triliun, dan digital banking lebih Rp 48 ribu triliun.

Fasilitas perbankan digital cepat diadaptasi oleh masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Digitalisasi memudahkan proses perbankan, tetapi di sisi lain ada tantangan dalam meningkatkan keamanan siber.

Standard Chartered Group pun ikut andil untuk mengembangkan keamanan dengan berinvestasi ke tiga perusahaan financial technology (fintech) melalui unit inovasi SC Ventures. Dengan berinvestasi di perusahan fintech yang fokus dalam keamanan diharapkan dapat menangkap pelauang serta dapat menghadapi tantangan transformasi digital.

Pertama investasi di Secret Double Octopus, sebuah perusahaan yang berfokus pada autentikasi online. Seperti banyak dari masyarakat yang terus bermasalah dengan banyak kata sandi maka Secret Double Octopus berada di garis depan dalam mengembangkan solusi praktis untuk menghilangkan kebutuhan akan kata sandi. Sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap kejahatan dunia maya.

Investasi kedua yakni, Silent Eight, platform berbasis artificial intelligence yang mampu mendeteksi risiko kejahatan finansial di seluruh transaksi dalam internal perbankan. Standard Chartered telah bermitra dengan sejak 2018, dan telah berinvestasi pertama kali tahun lalu. Peningkatan signifikan dalam perbankan online sejak awal Covid-19 telah menunjukkan pentingnya terhadap keamanan siber.

Ketiga, investasi terbaru Standard Chartered di vArmour memungkinkan sebuah entitas bisnis untuk mengontrol risiko operasional dan siber di semua platform enterprise-wide. Dengan meningkatnya kompleksitas ancaman dunia maya, maka platform vArmour memiliki pendekatan untuk mengelola hubungan antara aplikasi di seluruh infrastruktur bank. Ini menjadi krusial untuk pengelolaan risiko siber di dunia digital yang mengutamakan sistem komputasi awan (cloud).

Gencarkan Kolaborasi

Pandemi Covid-19 membuat implementasi dan pengembangan perbankan digital di Indonesia menjadi lebih cepat daripada perkiraan semula. Tentunya kecepatan perkembangan perbankan digital tersebut diikuti oleh kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Kolaborasi merupakan aspek penting dalam transformasi digital, khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19. Kolaborasi dapat bermuara pada proses produksi yang kompetitif, inovatif, dan kreatif.

Salah satu bentuk nyatanya yakni perusahaan layanan perdagangan secara elektronik Bukalapak, yang telah bekerja sama dengan Standard Chartered untuk menyediakan layanan perbankan secara digital, melalui Standard Chartered nexus, solusi Banking-as-a-Service (BaaS) dari Standard Chartered.

Kolaborasi ini nantinya akan menghadirkan solusi finansial baru sebagai salah satu layanan perbankan berbasis digital pertama di Indonesia yang memanfaatkan ekosistem e-commerce untuk memberikan layanan perbankan yang lebih inklusif dan menyeluruh bagi setiap masyarakat, terutama untuk masyarakat di luar kota-kota besar di Indonesia, yang membutuhkan akses cepat dan mudah ke layanan perbankan.

Aplikasi layanan perbankan digital baru ini akan memungkinkan para penggunanya melakukan proses onboarding yang sepenuhnya digital dan tanpa verifikasi tatap muka, sebagai salah satu yang pertama di Indonesia. Proses KYC (Know Your Client) akan sepenuhnya menggunakan teknologi keamanan dan otomatisasi yang canggih, serta mendayagunakan kecerdasan artifisial (artificial intelligence), pengenalan biometri wajah dan validasi E-KTP, sehingga membuka rekening di aplikasi ini dilakukan sepenuhnya berbasis teknologi terkini, dan menawarkan layanan perbankan yang aman bagi para nasabah di mana saja dan kapan saja.

Selain Bukalapak, Standard Chartered Bank juga telah mengumumkan kemitraannya dengan Sociolla.

Keamanan menjadi salah satu prioritas solusi yang nantinya akan ditawarkan kedua platform e-commerce tersebut, dengan didukung oleh Standard Chartered nexus.  Adapun Standard Chartered nexus mengaplikasikan pendekatan pertahanan berlapis untuk mengamankan layanan ini dari beragam ancaman dan serangan siber canggih, yang dapat menargetkan bagian mana pun dalam ekosistem teknologi, mulai dari peniruan identitas nasabah hingga penyusupan perangkat seluler atau infrastruktur sisi server.

Saat masyarakat global terus bertranformasi menuju digital, Standard Chartered terus berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat dengan pola bisnis model yang disruptif. Dengan menggabungkan pengalaman panjang, pengetahuan yang mendalam dipadukan dengan teknologi baru, Standard Chartered mampu menciptakan solusi yang dapat menguntungkan para nasabah untuk melakukan berbagai aktivitas perbankannya secara aman dan nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×