Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan perumahan makin meningkat di tengah pandemi Covid-19. Alhasil, penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan makin dilirik nasabah.
Berdasarkan analisis perkembangan uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit sektor properti meningkat 4,6% yoy menjadi Rp 1.104,6 triliun pada Oktober 2021.
Kredit KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) menyumbang porsi 50,92% dari total kredit properti, dengan pertumbuhan mencapai 9,6% yoy. Artinya, segmen ini menyumbang penyaluran kredit sebesar Rp 562,5 triliun.
Seiring meningkatkan kebutuhan akan perumahan, sejumlah bank besar juga berhasil menyalurkan KPR dalam jumlah besar. Bank BTN misalnya, berhasil menyalurkan kredit Rp 271,80 triliun, naik 6,06% pada Oktober 2021.
Baca Juga: Mengintip Prospek BBTN di Tengah Pemulihan Ekonomi Tahun Depan
Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar Direktur mengatakan, pertumbuhan kredit cenderung stabil karena ditopang penyaluran KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi.
Dengan realisasi itu, bank pelat merah ini yakin permintaan perumahan akan tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan akan hunian kecil, area urban, area infrastruktur dan kemudahan kepemilikan rumah bagi Warga Negara Asing (WNA).
Selain itu, didukung kebijakan dari Otoritas Moneter (BI) untuk menunjang pertumbuhan kredit, seperti kebijakan loan to value (LTV) dan suku bunga acuan yang rendah menjadi angin segar bagi pembiayaan perumahan.