kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kejar target, Intan Baruprana (IBFN) butuh pendanaan Rp 400 miliar di tahun 2019


Kamis, 20 Desember 2018 / 19:41 WIB
Kejar target, Intan Baruprana (IBFN) butuh pendanaan Rp 400 miliar di tahun 2019
ILUSTRASI. Paparan publik PT Intan Baruprana Finance Tbk


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) terus tancap gas di tahun 2019 pasca sudah mulai bangkit dari keterpurukan dalam dua tahun terakhir. Angin segar muncul saat perusahaan mendapatkan dana segar hasil dari penawaran umum terbatas atau rights issue pada akhir tahun 2018.

Perusahaan ini mendapatkan dana segar dari aksi tersebut hingga Rp 77 miliar. Dana tersebut berasal dari investor strategis yakni PT Northclift Indonesia sebesar Rp 67 miliar dan Rp 10 miliar dari publik.

Direktur Utama PT Intan Baruprana Finance Tbk Dina Carolina mengatakan, ini merupakan babak baru bagi IBFN untuk terus menyalurkan pembiayaan di sektor alat berat. Tahun 2019 ditargetkan pembiayaan dapat tembus hingga Rp 200 miliar.

“Dengan asumsi tersebut maka kami butuh pendanaan hingga Rp 400 miliar di tahun 2019,” ujar Dina saat ditemui di paparan publik tahunan IBFN, Kamis (20/12).

Menurutnya pendanaan tahun 2019 akan didapatkan dari non bank dan perbankan. Porsinya sekitar 50% untuk masing-masing sumber. Menurutnya pemberi dana menyambut positif kebangkitan IBFN dan beberapa sudah siap untuk kembali membuka keran pendanaan di tahun 2019.

“Northclift juga akan berkomitmen untuk kembali menyuntikkan dana ke kami di tahun 2019 sebesar kurang lebih Rp 40 miliar. Karena memang sebelumnya komitmen mereka di awal adalah sebesar US$ 10 juta dan saat rights issue masih belum maksimal karena beberapa faktor seperti pelemahan rupiah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×