Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia melesat hingga 40,68% menjadi US$ 26,09 miliar pada Juni 2022. Peningkatan tersebut menjadi angin segar bagi bisnis kredit ekspor perbankan.
Sejalan dengan itu, kredit ekspor perbankan juga menanjak naik. Bank BNI misalnya, berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor sebesar 30,62% yoy sepanjang Januari hingga Mei 2022.
"Total kredit cabang luar negeri BNI tercatat US$ 3,9 miliar, naik dengan sangat membanggakan 18% secara tahunan pada Mei 2022," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pekan lalu.
Baca Juga: Kredit Ekspor Bank Diproyeksi Naik Seiring Lonjakan Ekspor Indonesia
Sepanjang tahun ini, ia mengatakan, beberapa langkah dilakukan BNI untuk mendorong UMKM Go Global diantaranya dengan menggandeng TradeBeyond Limited yakni platform e-commerce terbesar di Hong Kong.
Kemudian menggandeng International Chamber of Commerce (ICC) dalam rangka penguatan kapasitas dan jaringan pemasaran UMKM Go Global. BNI menjadi preferred bank untuk mengoptimalkan seluruh kantor cabang luar negeri yang cakupannya hampir di seluruh dunia.
Selanjutnya, perseroan juga telah membangun kerja sama dengan Korean Imported Assosiation (KOIMA) dalam hal penguatan basis data, serta penyelenggaraan business matching yang lebih intensif antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Sementara itu, BCA menyatakan transaksi ekspor BCA masih tumbuh positif sejalan dengan perkembangan ekspor nasional. Meski bank swasta terbesar di Indonesia ini tak mengungkapkan berapa pertumbuhan kredit ekspor terbaru.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn hanya menyatakan, BCA terus mendukung usaha para nasabah eksportir Indonesia dalam memasarkan produk lokal ke dunia internasional.
Baca Juga: Kinerja Ekspor Moncer, Penyaluran Kredit Ekspor Indonesia Diprediksi Terus Meningkat
"Melalui penyediaan produk dan layanan Remittance dan Trade, BCA berkomitmen dalam mendukung kebutuhan bisnis ekspor para pelaku usaha," kata Hera.
Hera melanjutkan, bahwa perusahaan juga menyediakan trade finance dengan harga dan dan kurs yang kompetitif untuk pembiayaan modal kerja agar nasabah dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ini.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, penyaluran kredit ekspor BRI mencapai Rp 78 triliun pada kuartal I 2022. Nilai itu meningkat 39% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Dengan realisasi tersebut, bank pelat merah tersebut akan menyalurkan kredit ekspor secara selektif dan menyasar sektor - sektor prioritas. BRI juga melakukan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi dampak ketidakpastian ekonomi global, inflasi dan perang Ukraina - Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
