Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, sejumlah emiten multifinance mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih dua digit. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pembiayaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, hampir semua labanya naik dua digit.
Misal, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membukukan laba Rp 1,4 triliun, naik 36,9% di 2017. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyebut, pertumbuhan ini terdorong pendapatan bunga. "Ini sejalan dengan penyaluran pembiayaan baru ikut naik," kata dia.
Selain didorong pertumbuhan penyaluran kredit, kenaikan laba terbantu karena efisiensi yang dilakukan emiten multifinance. Di 2017, pasar otomotif terbilang cukup menantang sehingga ikut berimbas kepada pelaku usaha pembiayaan. Makanya, efisiensi menjadi cara efektif menekan beban dan mengerek keuntungan. Penghematan optimal pada beban bunga.
Untungnya, tren biaya dana sepanjang tahun lalu cenderung melandai. "Tahun lalu kondisi likuiditas perbankan terbilang baik sehingga dapat menurunkan tingkat bunga pinjaman perusahaan," ujar Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Sudjono.
Hal ini menjaga pertumbuhan total beban BFIN menjadi Rp 2,55 triliun atau naik 15,9%. Kenaikan itu lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan yang mencapai 25,2% menjadi Rp 4,04 triliun. Imbasnya, laba BFIN naik 48,7% menjadi Rp 1,19 triliun.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mampu menekan beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai di tahun 2017. Yakni dari Rp 384,7 miliar menjadi Rp 325,7 miliar.
Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengungkapkan, pihaknya juga menekan non performing financing (NPF) gross pada tahun 2017 menjadi 2,17%, turun dari tahun 2016 sebesar 3,32%. Dus, laba emiten berkode WOMF naik 200% menjadi Rp 180 miliar.
Emiten multifinance tetap akan menggenjot perolehan laba di tahun ini. BFI Finance misalnya akan menggunakan strategi penambahan cabang sebanyak 40 outlet pada tahun ini menjadi 382 jaringan. Strategi tersebut diharapkan bisa mengerek pembiayaan 20% dari tahun lalu sebesar
Rp 14,3 triliun.
WOM Finance juga menerapkan strategi serupa. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, WOM Finance akan menambah kantor di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. "Selain itu, kami memperkuat fundamental dan infrastruktur teknologi informasi perusahaan melalui pembaharuan IT Core System," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News