kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerugian bank dari kredit hapus buku menurun di Kuartal I


Rabu, 15 Mei 2019 / 20:25 WIB
Kerugian bank dari kredit hapus buku menurun di Kuartal I


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berupaya pemulihan dari kredit bermasalah yang dihapusbukukan (write off) guna menekan kerugian. Bank menargetkan rasio pengembalian dari kredit yang hapus buku itu atau recovery rate terus meningkat.

Di kuartal I 2019, rata-rata bank berhasil membukukan peningkatan recovery rate. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100 ini) misalnya mencatatkan mencatat write off sebesar 1,5 triliun atau turun 18% dari Rp 1,84 triliun di triwulan pertama 2018.

Pemulihan yang berhasil dilakukan BNI mencapai Rp 507 miliar atau dengan rasio 33,5%. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, recovery rate-nya hanya 24,3% atau sebesar Rp 449 miliar. Peningkatan rasio pengembalian dari kredit hapus buku itu sejalan dengan tindakan hukum yang telah diambil bersama dengan eksekusi jaminan.

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100 ini) juga mencatat hal serupa. Meskipun hapus buku perseroan turun, namun pemulihannya justru meningkat. Bank ini melakukan write off sebesar Rp 2,5 triliun atau turun 16,6% dari Rp 3 triliun di kuartal I 2018.

Adapun kredit yang berhasil dikembalikan mencapai Rp 1,4 triliun atau recovery rate-nya mencapai 54,3%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 39,8% atau Rp 1,2 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga berhasil mencatatkan kenaikan recovery rate. Sepanjang kuartal I, bank ini melakukan write off sebesar Rp 3,23 triliun atau turun 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,39 triliun. Recovery dari hapus buku itu mencapai Rp 1,07 triliun atau dengan rasio 33,1%. Sementara rasio kuartal I tahun lalu hanya 17,7% atau sebesar Rp 957 miliar.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, tahun ini menargetkan recovery rate sekitar Rp 5 triliun- Rp 6 triliun. "Target itu belum memasukkan potensi recovery rate dari kredit macet ke SNP karena itu masih dalam proses di pengadilan." katanya pada Kontan.co.id baru-baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×