kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keuntungan multifinance semakin tipis


Rabu, 17 Oktober 2012 / 12:50 WIB
Keuntungan multifinance semakin tipis
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lumut Balai, Sumatera Selatan.


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. Tahun ini bisa jadi menjadi periode buruk bagi multifinance yang fokus atau mengandalkan pembiayaan sepeda motor baru. Usaha mendongkrak pertumbuhan laba hingga dobel digit bakal sulit tercapai. Penyebabnya, penjualan sepeda motor baru tahun ini semakin kecil dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Sepanjang Januari-September 2012, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 5,33 juta unit, turun 14% dibandingkan periode sama tahun lalu. Otomatis, pembiayaan pun ikut melemah yang berimbas pada mengecilnya pendapatan perusahaan.

Lihat saja penyaluran pembiayaan di Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) pada periode itu hanya mencapai Rp 24,4 triliun, tumbuh 1,2% ketimbang Januari-September 2011. Selain faktor kebijakan uang muka, lambatnya pertumbuhan pembiayaan juga karena daya beli masyarakat sedang rendah.

Harga komoditas yang terus turun membuat beberapa daerah di Indonesia seperti di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra berdampak pada income masyarakat. "Akibatnya debitur menunda untuk membeli sepeda motor," terang I Dewa Made Susila Direktur Keuangan Adira Finance, Selasa (16/10).

Faktor lain, ketersediaan sepeda motor di diler untuk merek tertentu juga menipis. "Ada model baru yang sedang digemari tapi karena stoknya terbatas sehingga harus menunggu," lanjut Dewa.

Diversikasi

Djaja Sutandar, Direktur Utama Wahana Ottomitra Multiartha Finance (WOM Finance) juga mengakui perlambatan bisnis. Ia enggan merinci penurunannya. Ia hanya mengaku, pembiayaan per September 2012 turun 2% dibandingkan Agustus. "Kami pun terpaksa merevisi target bisnis tahun ini," kata Djaja singkat.

Mahrus, Sekretaris Perusahaan  Mandala Finance, menjelaskan penurunan pembiayaan di sepeda motor bakal terus berlanjut hingga tahun depan. Ini terkait dengan kebijakan fidusia yang semakin membebani konsumen. Aturan fidusia menjadikan konsumen harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar
Rp 200.000 per sepeda motor.

Namun, manajemen perusahaan multifinance juga sudah mempunyai cara mengatasi perlambatan bisnis. Di Adira Finance, manajemen bakal memperbesar pembiayaan mobil karena permintaannya cenderung stabil dan meningkat. "Saat ini, porsi pembiayaan mobil baru 40%, nanti akan dinaikkan hingga 50%," kata Dewa.

Di WOM Finance, manajemen mulai diversifikasi pembiayaan ke sepeda motor sport dan mewah. Pasar mobil ini memang sedikit, tapi permintaannya cenderung naik karena banyaknya produk baru.

Catatan saja, perlambatan bisnis multifinance sudah terlihat sejak akhir semester I 2012. Pada periode tersebut, Adira Finance hanya mendapatkan laba Rp 750 miliar, turun 1,2% dibanding periode sama tahun lalu. Sementara, Mandala Finance hanya mendapatkan laba Rp 98,3 miliar, cuma naik 2%.                 n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×