kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.062   82,39   1,18%
  • KOMPAS100 1.025   12,48   1,23%
  • LQ45 798   11,25   1,43%
  • ISSI 222   1,71   0,78%
  • IDX30 416   6,90   1,69%
  • IDXHIDIV20 491   8,28   1,72%
  • IDX80 116   1,44   1,26%
  • IDXV30 118   1,08   0,93%
  • IDXQ30 136   2,10   1,57%

Kinerja Bancassurance Diperkirakan Masih Tertekan pada Tahun 2025, Ini Sebabnya


Kamis, 24 April 2025 / 09:56 WIB
Kinerja Bancassurance Diperkirakan Masih Tertekan pada Tahun 2025, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Kanal bancassurance diperkirakan masih akan menghadapi tekanan dalam mendorong pertumbuhan premi asuransi jiwa sepanjang 2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal bancassurance diperkirakan masih akan menghadapi tekanan dalam mendorong pertumbuhan premi asuransi jiwa sepanjang 2025. 

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo menilai kinerja saluran distribusi ini masih dibayangi oleh ketidakpastian pasar keuangan, terutama volatilitas di pasar saham dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

“Pasar masih menanti sentimen positif yang lebih kuat untuk mendorong kepastian investasi. Hal ini membuat prospek premi dari kanal bancassurance diperkirakan belum menggembirakan,” kata Irvan kepada Kontan, Rabu (23/4).

Baca Juga: BNI Life dan Bank Victoria Jalin Kerja Sama Bisnis Bancassurance Digital

Ia juga menyoroti tren simpanan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang turut mempengaruhi potensi pertumbuhan premi bancassurance. Simpanan di atas Rp 100 juta cenderung menurun, sementara simpanan di atas Rp 5 miliar justru mengalami kenaikan, yang menurutnya mencerminkan adanya perubahan profil nasabah perbankan.

“Minat masyarakat terhadap produk bancassurance juga dipengaruhi oleh imbal hasil dari instrumen investasi seperti saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan emas,” ujar Irvan.

Dalam hal preferensi produk, menurut Irvan, asuransi jiwa tradisional saat ini lebih diminati dibandingkan produk unit link, yang popularitasnya terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Prudential Indonesia Sebut Pendapatan Premi dari Kanal Bancassurance Masih Bertumbuh

Untuk mendorong kinerja premi bancassurance ke depan, Irvan menyarankan agar pelaku industri meningkatkan edukasi dan sosialisasi, terutama kepada nasabah prioritas perbankan.

“Literasi produk juga harus diperkuat di level tenaga perbankan yang menangani nasabah prioritas, agar mereka bisa menjelaskan manfaat asuransi dengan lebih tepat dan meyakinkan,” jelasnya.

Selanjutnya: Barito Pacific (BRPT) Alihkan Saham Bisnis Logistik ke Anak Usaha Chandra Asri (TPIA)

Menarik Dibaca: Proyek township CINITY hadirkan kawasan terintegrasi 500 ha di Cikarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×