Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan alias BI-Rate sebesar 25 basis poin ke level 5,75% diperkirakan akan mendongkrak kinerja kredit konsumer di sejumlah perbankan dari pembelian properti dan kredit kendaraan bermotor.
Adapun berdasarkan data Bank Indonesia (BI) perolehan kredit konsumsi per November 2024 capai Rp 2.191,2 triliun, meningkat 10,8% secara tahunan atau year on year (YoY). Capaian ini terlihat tumbuh terbatas dari capaian di bulan Oktober 2024 yang tumbuh 10,9% mencapai Rp 2.173,5 triliun.
Dengan penopang terbesar dari kredit multiguna yang tumbuh 11,2% pada November 2024, disusul kredit kendaraan bermotor yang tumbuh 10,5%, dan kredit pemilikan rumah tumbuh 10,3%.
Direktur Retail Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Corina Leyla Karnalies optimistis, dengan turunnya suku bunga acuan akan memberi sinyal positif terhadap penyaluran kredit konsumer.
Baca Juga: Waspada! IHSG Bakal Semakin Volatile Menjelang Pelantikan Trump
"Untuk tahun 2025 BNI optimis kredit konsumer tumbuh di atas 13% YoY," ucap Corina kepada kontan.co.id, Jumat (17/1).
Di sisi lain, Corina menegaskan bahwa bunga kredit akan menyesuaikan dengan penurunan biaya dana. Namun demikian menurutnya, perlu waktu beberapa bulan untuk biaya dana perbankan bisa mengikuti penurunan BI Rate. Selain itu faktor persaingan di pasar juga disebut menjadi pertimbangan bank.
"Ke depan strategi kredit konsumer BNI difokuskan pada ekspansi ke mitra developer kerja sama dan mitra corporate client BNI untuk penawaran produk-produk konsumer BNI," jelasnya.
Jika dilihat dari website perusahaan, saat ini rata-rata rate bunga KPR BNI mulai dari 3,75% dan KKB mulai dari 3,11% pada masa fixed periode hingga belasan persen saat masa floating.
Adapun pada kuartal-III 2024 portofolio kredit konsumer Bank BNI mencatatkan kinerja yang positif dengan realisasi mencapai Rp 137 triliun meningkat sebesar 14,6% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setali tiga uang, Senior Vice President Consumer Loans PT Bank Mandiri Persero (Tbk) Reza Adriansyah juga mengaku sangat optimis untuk terus melanjutkan laju pertumbuhan double digit di tahun ini pada kredit konsumer, terlebih dengan dukungan bauran kebijakan pemerintah dan support dari regulator.
"Untuk bunga, Bank Mandiri akan selalu kompetitif di market dan menghadirkan beragam terobosan yang dapat memenuhi kebutuhan market," ujarnya.
Untuk bunga kredit konsumer Bank berlogo pita emas ini juga disebut memang cukup beragam, tergantung masa fixed rate yang dipilih, dan Bank Mandiri di sebut merupakan salah satu yang paling kompetitif di market.
"Untuk tumbuh lebih baik lagi, kami fokus ke ekosistem wholesale yang dikelola mandiri group sehingga bisa menghasilkan pertumbuhan sesuai aspirasi dengan kualitas yang baik," tuturnya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan & Arah IHSG di tengah Sentimen Pelantikan Donald Trump
Jika di lihat pada kuartal III 2024 portofolio kredit konsumer Bank Mandiri mencapai Rp 118 triliun meningkat sebesar 7,51% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Executive Vice President (EVP) Consumer Loan BCA, Welly Yandoko menilai, penurunan suku bunga acuan tidak secara langsung mempengaruhi tren permintaan kredit KPR.
"KPR BCA masih optimis dapat bertumbuh sesuai dengan arahan manajemen dan akan menyiapkan berbagai strategi untuk mencapainya," kata Welly.
Menurutnya, perubahan suku bunga KPR tidak hanya dipengaruhi oleh penurunan suku bunga acuan, namun juga dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk kondisi internal dari masing-masing bank.
"KPR BCA berkomitmen untuk memberikan suku bunga yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan seluruh segmen masyarakat," tambahnya.
Welly menjelaskan, KPR BCA menyuguhkan suku bunga spesial awal tahun dengan nilai suku bunga antara lain 5,40% fix 3 tahun dan 6,40% fix 5 tahun dengan minimum tenor 10 tahun. Untuk masyarakat yang membutuhkan bunga ringan di awal angsuran.
KPR BCA juga menyediakan suku bunga fix berjenjang, dimana nasabah akan mendapatkan kepastian sampai dengan 10 tahun, antara lain bunga tahun ke-1 : 4.29%, tahun ke-2 s/d 3 sebesar 7,29%, tahun ke-4 sd 6 sebesar 9,10% dan di tahun ke-7 s/d 10 sebesar 10,10%.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai Target Imbas Kebijakan Proteksi Perdagangan Trump
Dalam menggenjot kredit KPR pihaknya menerapkan strategi dengan, menjalin kerjasama secara selektif dengan developer maupun broker terpercaya sehingga nasabah sebagai konsumen terlindungi.
Selain itu, pemanfaatan data analitik digunakan untuk keperluan penjualan maupun kemudahan proses, serta terus menerus mengembangkan digitalisasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.
Adapun realisasi penyaluran kredit konsumer BCA berhasil menembus Rp 216,5 triliun sampai akhir kuartal III/2024. Realisasi kredit konsumer tersebut tumbuh 13,1% secara yoy.
Peningkatan ini didorong oleh penyaluran KPR yang tumbuh 10,7% yoy mencapai Rp 130,4 triliun serta pertumbuhan KKB sebesar 17,9% yoy menjadi Rp 64,1 triliun.
Selanjutnya: Perbanyak Fitur, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta
Menarik Dibaca: Perbanyak Fitur, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News