Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) tak mencatat kinerja yang mumpuni. Maybank Indonesia mencatat kemerosotan pertumbuhan laba bersih 18,2% (yoy) dari Rp 2,2 triliun pada 2018 menjadi Rp 1,8 triliun pada akhir tahun lalu.
Dalam keterangan resminya, Selasa (18/2) Maybank Indonesia menyatakan merosotnya laba akibat meningkatnya pencadangan yang dibentuk, terutama dari segmen komersial. Tahun lalu, secara total pencadangan bank ini meningkat 35,9% menjadi Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Diakuisisi, Bank Maybank Syariah Indonesia Berubah Menjadi Bank Net Indonesia Syariah
Adapun pendapatan operasional kotor tumbuh 3,7% (yoy) menjadi Rp 10,8 triliun. pertumbuhan ini utamanya ditopang dari pendapatan komisi sebesar 14,1% menjadi Rp 2,6 triliun akhir tahun lalu. Fee global market, bancassurance, investasi, dan fee transaksi jaringan elektronik (e-channel) jadi pendorong pertumbuhannya.
Sedangkan pendapatan bunga bersih Maybank Indonesia cuma meningkat 0,8% (yoy) menjadi Rp 8,2 triliun. Adapun marjin bunga bersih merosot 17 bps menjadi 5,07%. Tak signifikannya pertumbuhan pendapatan bank utamanya ditopang dari pertumbuhan kredit yang tumbuh negatif 8,1% (yoy) menjadi Rp 122,6 triliun.
“Kami menjalankan strategi konservatif dalam pertumbuhan kredit secara selektif dan mengambil keputusan untuk menjalankan exit strategy terhadap beberapa kredit pada segmen korporasi dan komersial yang tidak sesuai dengan postur dan risk appetite bank,” tulis Maybank Indonesia.