Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Per Desember 2019, segmen perbankan global mencatatkan pertumbuhan kredit yang moderat sebesar 3,4% menjadi Rp32,1 triliun, sementara kredit Community Financial Services (CFS)-Non Ritel turun 17,1% menjadi Rp 48,3 triliun dan kredit CFS Ritel turun 4,2% menjadi Rp 42,2 triliun.
Merosotnya pertumbuhan kredit Maybank Indonesia juga diperparah dengan meningkatnya rasio kredit macet. NPL gross naik dari 2,6% pada 2018 menjadi 3,3% pada 2019. Sedangkan NPL net meningkat dari 1,5% pada 2018 menjadi 1,9% pada 2019.
Penghimpunan dana pihak ketiga Maybank Indonesia juga ikut melemah. Sepanjang tahun lalu DPK Maybank Indonesia tercatat turun 5,3% (yoy) menjadi Rp 110,6 triliun. Meski demikian, Maybank mengaku ini sejalan dengan strategi perseroan mengurangi biaya dana. Hal ini juga membuat rasio kecukupan modal bank masih meningkat menjadi 21,4% dengan total modal senilai Rp 26,8 triliun.
Baca Juga: Buka tabungan Maybank Indonesia bisa lewat aplikasi M2U Maybank loh
“Kami secara aktif juga menjaga aset dan liabilitas untuk memastikan tingkat pendanaan dan biaya yang optimal setiap saat. LDR berada di tingkat yang sehat sebesar 94,1%, sementara LCR individual 145,2%,” sambung Maybank Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News