Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren klaim perusahaan asuransi umum turun hingga kuartal ketiga 2017. Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan, pada periode ini, total klaim susut 2,5%.
Direktur Eksekutif AAUI Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, hingga sembilan bulan tahun ini nominal klaim yang dibayarkan oleh pelaku asuransi umum mencapai Rp 19,75 triliun. Sementara di periode sama tahun lalu, industri telah membayarkan klaim sejumlah Rp 20,27 triliun.
Jika dirinci, penurunan klaim tersebut terjadi lantaran lini bisnis asuransi properti yang memiliki kontribusi besar juga menurun sebesar 7,9% yoy menjadi Rp 4,31 triliun.
Penurunan lainnya terjadi pada produk asuransi energi offshore yang menciut 23,4% ke posisi Rp 1,03 triliun, dan asuransi rekayasa menurun 32,8% menjadi Rp 740 miliar sampai September 2017. Sementara, lini bisnis asuransi kecelakaan menyusut 6%, penjaminan 12,1%, pengangkutan laut 3,1% dan pesawat udara mengecil 2,8%.
"Sedangkan lini usaha yang mencatatkan peningkatan klaim adalah asuransi energi darat yakni sebesar 62921,1%, rangka kapal 30,2%, tanggung gugat 5,2% dan kredit 6%," kata dia, beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, penurunan tersebut juga berimbas pada rasio klaim perusahaan asuransi umum. Tercatat hingga September 2017, rasio klaim bertengger di posisi 44,6% menurun dari September tahun kemarin yakni 47,1%.
AAUI memproyeksikan tren klaim di tahun ini diharapkan tidak ada lonjakan yang signifikan yang bisa menekan perolehan premi yang dikumpulkan. Begitu pula dengan potensi tahun depan, pelaku juga menginginkan nominal klaim bisa relatif sama dengan tahun ini atau bahkan menurun dibanding posisi 2017.
Namun demikian, klaim yang dibayar PT Asuransi Bintang Tbk mengalami peningkatan. Hingga Oktober 2017, klaim neto yang dibayarkan mencapai Rp 46 miliar, naik 21,05% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu mencapai Rp 38 miliar.
"Secara nominal naik memang, tapi dibanding porsi klaim terhadap premi menurun dari posisi sebelumnya 14,51% menjadi 14,34%," kata Direktur Utama Asuransi Bintang HSM Widodo, akhir pekan lalu.
Adapun hingga kini porsi klaim terbesar masih berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor yang menyumbang 22%, diikuti enginering 17%, properti 13%, rangka kapal 8,3% dan sisanya berasal dari asuransi aneka.
"Ke depan kami masih akan menjaga presentase klaim bersih terhadap premi bruto di bawah 15%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News