kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Komisaris IFG: Aksi Merger dan Akuisisi Perusahaan Asuransi Bakal Ramai di 2023


Minggu, 13 November 2022 / 15:14 WIB
Komisaris IFG: Aksi Merger dan Akuisisi Perusahaan Asuransi Bakal Ramai di 2023
ILUSTRASI. Aksi merger dan akuisisi pada industri perasuransian diprediksi bakal ramai terjadi di tahun depan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi merger dan akuisisi pada industri perasuransian diprediksi bakal ramai terjadi di tahun depan. Dimana, aksi korporasi tersebut sudah mulai terlihat di tahun ini.

Beberapa perusahaan asuransi yang telah melakukan aksi akusisi di antaranya ialah Hanwha Life yang mengakuisisi Lippo General Insurance, Aseana Insurance yang menjadi pengendali PT Asuransi Bina Dana Arta, dan terakhir ada Sea Group Ltd yang mengakuisisi PT Asuransi Mega Pratama.

Komisaris Utama IFG Fauzi Ichsan mengatakan, fenomena tersebut bakal terlihat lebih ramai di tahun depan, seperti yang terjadi pada industri perbankan pada 20 tahun lalu. 

Baca Juga: OJK Optimistis Stabilitas Sektor Jasa Keuangan akan Terjaga hingga Akhir Tahun

Menurutnya, aksi akuisisi maupun merger ini memang saat ini banyak diharapkan oleh semua pihak, salah satunya ialah regulator. Menurutnya, ini memudahkan regulator untuk memantau jumlah perusahaan asuransi yang bisa semakin sedikit.

“Dengan konsolidasi tingkat permodalan juga pasti akan membaik,” ujar Fauzi, Kamis (10/11).

Meski demikian, Fauzi menyebutkan IFG belum akan meramaikan aksi akusisi maupun merger. Sebab, saat ini pihaknya masih fokus untuk perbaikan dan tranformasi dari masing-masing anak usahanya.

Mengingat, IFG sudah banyak menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk melakukan perbaikan dan restrukturisasi. Misal, PMN senilai Rp 20 triliun yang diberikan untuk IFG Life.

Baca Juga: IFG Life Akan Berbisnis DPLK dan Menggandeng BUMN Lain di Tahun Depan

“itu merupakan tanggung jawab akuntabilitas IFG dana tersebut digunakan secara prudent, dan bisa dipastikan melalui transformasi, dan restrukturisasi, dan program penyehatan bagi perusahaan dengan menghadapi tantangan yang pelik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×