kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi menggiurkan para agen Laku Pandai


Senin, 15 Februari 2016 / 05:30 WIB
Komisi menggiurkan para agen Laku Pandai


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

CIREBON. Program layanan keuangan tanpa kantor atau branchless banking makin meluas. Menurut, Agus Sugiarto, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, meski masih memerlukan edukasi yang massif, program dengan nama Laku Pandai ini  menunjukkan kemajuan yang bagus.

Jumlah nasabah yang terjaring program Laku Pandai per November 2015 sudah mencapai lebih dari satu juta nasabah dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Laku Pandai sekitar Rp 40 miliar.

Di Cirebon contohnya, ada empat bank yang mencoba branchless banking yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan Bank Central Asia (BCA).

Meski, BCA sebenarnya baru benar-benar akan menjalankannya di bulan Maret 2016 nanti. Dalam upaya ekspansinya, bank menawarkan komisi yang cukup menggiurkan untuk menjaring agen program Laku Pandai. 

Tak hanya menguntungkan bagi bank karena tak perlu mahal-mahal berinvestasi kantor, Laku Pandai juga menawarkan komisi yang menarik bagi agen. Berikut syarat dari masing-masing bank:

BTPN

BTPN dengan programnya yang bernama BTPN WOW hingga Desember 2015 sudah memiliki agen sebanyak 259 dan jumlah nasabah 7.581 nasabah. Head of Sales Management BTPN, Muhammad Reza mengatakan, ekspansi yang dijalankan BTPN untuk branchless banking ini dilakukan secara bertahap dan awalnya ditawarkan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria BTPN.

Kriteria agen Laku Pandai dari BTPN ini meliputi berdomisili lokal, memiliki pekerjaan tetap dan/atau usaha, memiliki rekening di BTPN dan memiliki sejarah kredit yang bagus. Modal bagi agen yang disyaratkan oleh BTPN adalah Rp 250.000 dalam rekening BTPN dan Rp 250.000 dalam bentuk uang tunai.

“Keberadaan modal sebesar Rp 500.000 ini penting, supaya menjamin kemampuan bagi agen dalam melakukan transaksi. Kalau agen tidak mempunyai saldo yang cukup kan jadinya tidak bisa menangani transaksi,” ujar Reza.

Komisi yang ditawarkan oleh BTPN untuk para agen ini juga cukup menggiurkan. Untuk pembukaan rekening nasabah saja, agen mendapatkan komisi sebesar Rp 18.000. Sementara, jika ada nasabah yang menyetor tunai dan menarik tunai, agen mendapatkan komisi sebesar 1% dan 1,5% dari nilai transaksi.

Cuma, komisi ini tetap dibatasi, untuk setor tunai maksimal komisi yang didapat sebesar Rp 3.250 dan untuk tarik tunai komisi dibatasi maksimal Rp 4.500. Plus, Rp 1.000 per transaksi jika nasabah agen melakukan transaksi pembelian pulsa listrik atau pulsa ponsel. Insentif sebesar Rp 1.000 ini tetap dibayarkan walaupun nasabah sang agen melakukan transaksinya di agen lain.

Banyaknya orang yang ingin menjadi agen BTPN WOW ini tak lantas disetujui oleh pihak BTPN. Sebab, selain kriteria yang telah ditentukan, BTPN juga membuat syarat bahwa jumlah agen BTPN WOW dibatasi minimum satu agen dalam jarak 500 meter. Hal ini dikatakan Reza untuk mencegah persaingan tidak sehat antar agen.

"Kalau tidak ada aturan seperti ini, nanti dalam satu RT bisa-bisa ada lebih dari satu agen dan bisa timbul persaingan yang tidak sehat. Yang rugi kan agen sendiri nantinya," kata Reza.

BRI

Sementara, BRI juga tidak main-main dalam menawarkan komisi. Untuk para agennya, BRI menawarkan komisi 50:50 untuk setiap transaksi. Jadi, jika nasabah agen melakukan tarik tunai, maka biaya administrasi yang dibayarkan nasabah akan dibagi sama rata antara BRI dan agen BRI.

Begitu pula dengan transaksi pembelian pulsa listrik, ponsel serta transaksi antar bank lewat agen, biaya yang dibayarkan nasabah juga akan dibagi sama rata. Pembagian komisi yang sama rata ini dikatakan Manajer BRI Cirebon, Syahroni, merupakan insentif yang sudah ditentukan dalam perjanjian.

Oleh karena itu, BRI membekali para agennya dengan peralatan standar untuk bank supaya memudahkan agen untuk melayani para nasabahnya. Selain itu, para agen juga bisa berfungsi menjadi perantara apabila ada nasabahnya yang ingin mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Fungsinya yang sebagai perantara ini dikarenakan para agen belum masuk klasifikasi agen Laku Pandai yang bisa menyalurkan kredit.

“Prosesnya, nasabah mengajukan kredit ke agen kemudian agen menghubungi kantor cabang BRI untuk kemudian keesokan harinya bertemu. Nanti agen pemasaran BRI yang turun menemui,” ujar Syahroni.

Bank cukup optimis program Laku Pandai yang dijalankannya ini akan berbuah sukses. Tengok saja klaim dari BTPN yang menyatakan bahwa sudah ada 50 orang yang mengajukan menjadi agen BTPN WOW setelah mengikuti kegiatan sosialisasi literasi keuangan yang diselenggarakan di Desa Karang Mulya, Plumbon, Cirebon. Acara ini dihadiri sekitar 150 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×