kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komisi Menjanjikan Pasukan Telemarketer


Selasa, 25 Juni 2013 / 12:54 WIB
Komisi Menjanjikan Pasukan Telemarketer
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Sanny Cicilia

Kecil-kecil cabe rawit. Pepatah ini pantas menggambarkan jalur distribusi telemarketing di industri asuransi jiwa nasional. Meski kalah mentereng ketimbang agen dan bank atau bancassurance, komisi oke mendorong tenaga telemarketing kiat mengancam.

Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di akhir tahun 2012, menunjukkan keagenan berkontribusi 38,3% dan bancassurance 40,4% dari total premi. Sedangkan direct marketing dan telemarketing menyumbangkan 8,5%.

Telemarketer merupakan kunci pertumbuhan jalur telemarketing. Lihat saja, Dustin, salah seorang telemarketer Asuransi Cigna, menghubungi minimal 120 nomor telepon per hari. Penolakan dari nasabah tidak menciutkan nyalinya. Sehari dia bisa mendapatkan empat polis.

Dustin mengaku menyukai pekerjaan telemarketing karena komisinya menjanjikan. "Lebih besar dari gaji manajer bank," terangnya sambil tertawa, pada Senin (24/6). Karena itu, para telemarketer seolah pantang mundur ketika ditolak.

Dustin menceritakan, pernah ditolak calon nasabah ketika ditawari asuransi kecelakaan. Benar saja, setelah beberapa bulan, nasabah tersebut meninggal karena kecelakaan. Makanya dia ingin setiap orang memiliki proteksi.

Supatmi alias Kayana membuktikan bahwa profesi telemarketer daerah juga tak kalah menarik. Dia bertugas di Ambarawa, Jawa Tengah.Berkat kerja kerasnya, Kayana mampu membeli 36 ekor sapi sejak bergabung dengan Cigna tahun 2005. "Dia jadi model bagi yang ingin berjuang," kata Suwardi, Vice President Affinity Business Asuransi Cigna.

Asal tahu saja, seorang telemarketer Cigna mendapatkan dua pendapatan, gaji tetap dan komisi. Besaran komisi dibagi dalam tiga hitungan. Tingkat rendah bisa membawa pulang Rp 4 juta per bulan, medium Rp 8 juta per bulan, dan senior Rp 15 juta per bulan.

Suwardi bilang, salah satu kunci telemarketing di Cigna adalah kerja keras telemarketer. Dia tidak membantah iming-iming materi menjadi penopang besar.

Suwardi mengaku, pengalaman telemarketer sangat banyak. Paling berkesan, seorang menolak menyerahkan data diri karena memenangkan sepeda motor dari Cigna lantaran takut terjebak penipuan. "Akhirnya, sepeda motor tetap dikirim ke rumahnya," ungkapnya.

Julius Mengal, Chief Sales and Marketing Officer Asuransi Cigna, mengatakan jumlah pasukan telemarketer Cigna sekitar 700 orang. Dia mengklaim, Cigna kini pemimpin di industri untuk telemarketing.

Maklum, Cigna rela berinvetasi besar pada teknologi hingga karyawan agar performa telemarketer makin produktif. Sampai triwulan pertama tahun 2013, premi Cigna tumbuh 13% menjadi Rp 337,7 miliar.

Jangan heran jika jalur distribusi ini semakin berkembang. Lima tahun lalu, hanya ada sekitar lima perusahaan asuransi memanfaatkan jalur ini. Sekarang sudah sekitar 18 dari total 47 perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di AAJI .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×