Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor investasi sebesar 131 bps year on year (yoy) menjadi 3,49% per kuartal III 2016. Kenaikan NPL di sektor investasi ini disebabkan industri yang terkait dengan komoditas dan tekstil.
Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Risk Manajemen Bank Mandiri mengatakan, kenaikan NPL kredit investasi terjadi sebagai akibat penurunan harga komoditas. “Sebagai contoh NPL masih tinggi pada sektor-sektor yang terkait dengan transportasi yang mengangkut komoditas dan industri tekstil,” ujar Siddik, Minggu (20/11).
Untuk industri tekstil, menurut Siddik, memang sedikit tertekan karena harus bersaing dengan produk murah dari luar negeri.
Guna menjaga kualitas kredit, Mandiri akan melakukan beberapa langkah monitoring debitur. Diantaranya memastikan kelangsungan usaha debitur, memastikan semua persyaratan pencairan kredit terpenuhi, dan melakukan review atas beberapa indikator financial maupun non financial dalam rangka implementasi early warning process.
Secara umum, portofolio Bank Mandiri untuk kredit investasi banyak di sektor yang berkaitan dengan kebun, energi, dan transportasi air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News