Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat sebesar 3,69% secara year-to-date menunjukkan adanya perbaikan kondisi ekonomi dalam negeri. Kondisi tersebut dapat menjadikan unitlink saham memiliki imbal hasil yang lebih baik.
Ketua Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko AAJI Fauzi Arfan mengatakan bahwa pada tahun 2021, industri asuransi akan lebih membaik dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut berlaku untuk pendapatan premi dan pendapatan investasi.
Menurut Fauzi, strategi yang bisa dilakukan dalam produk unitlink bisa berbeda untuk setiap pemegang polis. Hanya saja, ia juga bilang bahwa pengaruh kondisi ekonomi yang membaik seperti ditunjukkan oleh tren IHSG, produk unitlink saham akan memiliki kinerja yang juga membaik. “Kalau melihat pattern-nya, mungkin ke depan investasi dari sisi saham mengalami perbaikan,” kata dia dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa 2020, Selasa (9/3).
Baca Juga: Ini sentimen yang kerek pertumbuhan premi unitlink di tahun 2021
Hanya saja, Fauzi juga mengingatkan bahwa penempatan investasi di produk asuransi bukan untuk jangka pendek. Oleh karena itu, penempatan dana investasi di saham dinilai masih bagus untuk jangka menengah maupun jangka panjang. “Selama orientasinya tidak short selling seperti jual-beli, jual-beli,” tambah Fauzi
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu juga menambahkan bahwa produk unitlink di tahun 2021 akan mengalami peningkatan. Ia mengungkapkan alasannya bahwa masyarakat Indonesia menyukai produk asuransi unitlink ditambah dengan kondisi ekonomi yang membaik dengan beberapa optimisme seperti sudah adanya vaksinasi dan dunia kerja mulai pulih.
Ia melihat saat ini produk yang memiliki produk yang memiliki pertumbuhan yang baik ialah unitlink saham. Hanya saja, Togar juga mengingatkan bahwa keuntungan yang besar bisa menimbulkan resiko yang besar pula.
Baca Juga: Imbal hasil unitlink saham Allianz diproyeksikan bisa capai 15% pada 2021
“Tapi unitlink saham bisa menghancurkan karena high risk, high return. Jadi hal tersebut bisa dipertimbangkan,” ujar Togar kepada Kontan.co.id, pada Selasa (9/3).
Untuk strategi investasinya, ia tidak memberikan rekomendasi apapun untuk penempatan dana ke produk unitlink. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebebasan nasabah untuk memilih tergantung profil resiko masing-masing. "Tergantung risk appetite masing-masing dan perlu melihat dalam jangka panjang," tambah Togar.
Selanjutnya: Didorong IHSG, premi unitlink diproyeksi tumbuh positif pada tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News