kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit bank BUKU II kontraksi, Bank Ina justru menorehkan pertumbuhan


Minggu, 04 Juli 2021 / 18:24 WIB
Kredit bank BUKU II kontraksi, Bank Ina justru menorehkan pertumbuhan
ILUSTRASI. Kredit bank-bank kecil yang masuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) II secara umum masih turun.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit bank-bank kecil yang masuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) II secara umum masih turun. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bank di kelompok ini per April 2021 masih kontraksi 3,6% dibandingkan akhir tahun lalu. 

Namun, rupanya tidak semua bank mengalami kontraksi pada kelompok BUKU II. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) misalnya masih berhasil menorehkan ekspansi positif. Sepanjang semester pertama 2021, bank berhasil mencetak pertumbuhan kredit cukup bagus. 

"Permintaan kredit di Bank Ina meningkat sampai Juni 2021, terutama pada kuartal kedua. Pemintaan yang tumbuh berasal dari beragam segmen dari sektor perdagangan dan ritel serta jasa," kata Direktur Utama Bank INA Perdana Daniel Budirahayu kepada Kontan.co.id, Jumat (4/7).

Hingga akhir tahun ini, Bank Ina menargetkan pertumbuhan kredit cukup tinggi yakni sekitar 22%. Bank Ina tidak akan merevisi target tersebut meskipun saat ini pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali. 

Baca Juga: Prospek pendapatan bunga perbankan mulai cerah

Daniel memandang, dampak dari PPKM itu tidak akan terlalu lama. Menurut dia, jika pandemi bisa diatasi dengan vaksinasi yang menyeluruh dan cepat maka kepercayaan dan animo pelaku usaha dan masyarakat akan meningkat sehingga ekonomi akan tumbuh lebih baik.

Sementara permintaan kredit Bank Sahabat Sampoerna pada bulan Mei cenderung melemah setelah pada bulan sebelumnya sedikit meningkat. Henky Suryaputra sebagai Direktur Bank Sahabat Sampoerna mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena banyak hari libur keagamaan di bulan tersebut.

"Mudah-mudahan peningkatan jumlah kasus covid-19 bisa segera diatasi sehingga hingga akhir tahun nanti permintaan kredit dapat meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi," harap Henky.

Sama seperti Bank Sampoerna, PT Bank Fama Internasional juga masih belum mencatat pertumbuhan kredit. "Hingga Mei, tidak meningkat," ujar Emil Ismain Sekretaris Perusahaan Bank Fama.

Baca Juga: Likuiditas melimpah saat pandemi, begini upaya perbankan jalankan fungsi intermediasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×