Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) masih dominan mengalir ke kredit konsumtif dibandingkan kredit produktif. Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan hingga semester 1-2018 Bank Sumut menyalurkan kredit Rp 20,4 triliun.
Penyaluran kredit tersebut tumbuh 15,9% secara tahunan atau year on year (yoy). Nah, Edie menyebutkan, dari penyaluran kredit pada semester 1-2018 tersebut, sebanyak 62% diantaranya mengucur ke sektor konsumtif, sisanya 38% lagi ke sektor produktif.
"Karena pengalaman BPD di konsumtif tidak bisa serta merta di-switching ke produktif. Jadi perlu tahapan untuk menghindari risiko kredit macet atau NPL," ujar Edie kepada Kontan.co.id pada Senin (25/7).
Hingga akhir tahun, manajemen Bank Sumut menargetkan penyaluran kredit sebanyak Rp 22 triliun. "Selain menyasar infrastruktur, kami fokus ke sektor pendidikan dan kesehatan untuk kredit produktif," tambah Edie.
Asal tahu saja, data statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Mei 2018 menunjukan BPD lebih dominan menyalurkan kredit konsumtif dibandingkan kredit produktif. Adapun total penyaluran kredit produktif hanya 29,11% atau senilai Rp 116,21 triliun dari total kredit BPD yang bernilai Rp 399,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News