kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit korporasi Bank DBS ditaksir merosot hingga 5%


Kamis, 08 Oktober 2020 / 18:46 WIB
Kredit korporasi Bank DBS ditaksir merosot hingga 5%
ILUSTRASI. Petugas Bank DBS Indonesia melakukan penyemprotan cairan desinfektan dan melakukan pelapisan antimicrobial di area kantor DBS Tower, Jakarta, Selasa (30/06/2020).. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tercatat cukup jor-joran mengucurkan kredit korporasi, PT Bank DBS Indonesia tak bisa menampik pandemi turut mempengaruhi kinerja perseroan.

Asal tahu, Bank DBS Indonesia juga baru saja mengucurkan kredit sindikasi Rp 2,66 triliun kepada PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) bersama DBS Bank Ltd, PT Bank BTPN Tbk (BTPN), Citigroup Global MArkets Asia Ltd, dan PT Bank HSBC Indonesia.

Direktur Bisnis Korporat Bank DBS Kunardy Lie menaksir sampai akhir tahun pertumbuhan kredit korporasi perseroan bakal merosot 3-5% dibandingkan akhir tahun lalu.  “Target kredit kami perkirakan akan ada penurunan 3-5% di segmen korporat. Pertama karena memang bank juga tak agresif karena risiko makin tinggi, di sisi lain permintaan kredit juga menurun,” katanya dalam paparan daring, Kasmi (8/10).

Baca Juga: Bank Oke luncurkan produk bancassurance dengan Simas Jiwa

Selain berkurangnya permintaan dan penyaluran kredit, kondisi pandemi disebut pria yang karib disapa Kun ini juga bakal memangkas pendapatan bunga. Sebab, kini hampir mayoritas bank bakal menyasar debitur yang sama: perusahaan besar yang relatif bebas risiko dari pandemi. 

“Kondisinya memang bank akan fight to quality, bank hanya akan memberikan pinjaman ke nasabah-nasabah besar, sehingga marjin bunga yang didapat juga bisa menurun, karena makin sedikit nasabah yang seperti itu,” sambungnya. 

Meski demikian, Kun masih optimistis pemulihan ekonomi nasional dapat seiring diproduksinya vaksin dan obat Covid-19 yang ditargetkan pada akhir tahun.  Dengan asumsi tersebut, makroekonomi nasional disebut Kun dapat pulih pada kuartal I-2021, dan akan mulai berimbas terhadap permintaan kredit pada kuartal II-2021.

Selanjutnya: Imbal unitlink campuran dan saham ambles akibat pandemi corona (Covid-19)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×