kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,25   6,92   0.77%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Korporasi Bank Mandiri capai Rp 338,9 triliun per Juli 2021


Sabtu, 18 September 2021 / 20:05 WIB
Kredit Korporasi Bank Mandiri capai Rp 338,9 triliun per Juli 2021
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri Bintaro Tangerang Selatan,


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memacu bisnis ke sektor korporasi. Bank bersandi saham BMRI ini telah  menyalurkan pertumbuhan kredit wholesale sebesar 6,43% secara year on year (yoy) pada Juli 2021.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan, untuk segmen Corporate pada akhir Juli 2021 telah mencapai Rp 338,9 triliun, atau tumbuh positif sebesar 4,15% YoY.

“Pertumbuhan kredit yang terbesar terdapat pada sektor Pertanian dan Kehutanan, mesin dan peralatan, serta telekomunikasi. Di tahun 2021, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit segmen wholesale secara bank only tumbuh positif di level middle single digit di antara 4% hingga 6% yoy,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Jumat (17/9).

Baca Juga: Bank Mandiri catatkan nilai transaksi remitansi tumbuh 40% hingga Agustus 2021

Lanjut ia, Bank Mandiri mempunyai portfolio guideline yang digunakan untuk mengatur batasan pemberian kredit berdasarkan sektor industri. Sektor yang prospektif diarahkan tumbuh secara bertahap sehingga portfolio mix juga dapat tumbuh semakin sehat.

“Kredit 2021 diharapkan dapat terus tumbuh dari sektor yang masih memiliki prospek baik dan recovery yang relatif cepat dari dampak pandemi Covid-19, seperti sektor Telekomunikasi, FMCG, serta Perkebunan Sawit dan CPO, sebagaimana telah terbukti pada paruh pertama tahun ini,” tambahnya.

Adapun survei Bank Indonesia menunjukkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Agustus 2021 tetap tumbuh, meskipun melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI bilang hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,9%, lebih rendah dari 1,8% pada Juli 2021.

Sejumlah sektor seperti sektor Pertambangan, Industri Pengolahan, dan Jasa Kesehatan terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang tidak setinggi bulan sebelumnya terutama dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan operasional.

Lanjutnya, di sisi lain, terdapat sejumlah sektor yang terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat, yaitu sektor Real Estat, Jasa Perusahaan dan Informasi dan Komunikasi terutama untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo dan aktivitas investasi.

Baca Juga: Minat investor tinggi, penjualan SR015 di Bank Mandiri capai Rp 2,53 triliun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×