kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit melambat, pendapatan bunga perbankan tergerus di tahun lalu


Selasa, 02 Maret 2021 / 16:51 WIB
Kredit melambat, pendapatan bunga perbankan tergerus di tahun lalu
ILUSTRASI. Tahun ini pertumbuhan kredit perbankan masih akan sangat tergantung pada kemajuan penanganan pandemi.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan bunga perbankan di tahun lalu belum maksimal, lantaran pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2020 cenderung melambat akibat pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian. Perlambatan tersebut diprediksi bakal terus berlangsung hingga tahun 2021 meski tak selambat tahun lalu.

Sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan, pendapatan non-bunga masih akan menjadi tumpuan pertumbuhan kinerja bank di tahun ini. Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria menuturkan, tahun ini pertumbuhan kredit masih akan sangat tergantung pada kemajuan penanganan pandemi atau vaksinasi serta aktivitas masyarakat.

Kata Taswin, kalau penurunan permintaan kredit di tahun lalu memang berdampak pada pendapatan bunga yang menurun. Merujuk laporan keuangan, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Maybank Indonesia pada tahun 2020 turun 11,11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 8,16 triliun. Penurunan NII ini sejalan dengan penyaluran kredit perseroan Maybank di tahun 2020 yang terkontraksi 14,1% menjadi Rp 105,3 triliun.  

Baca Juga: CIMB Niaga sudah pangkas bunga kredit konsumer hingga 250 bps

Padahal, pada tahun 2020 Maybank mampu menurunkan beban bunga cukup signifikan. Tercatat beban bunga di akhir 2020 sebesar Rp 5,56 triliun secara konsolidasi,  turun 23,89% dari periode setahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,31 triliun. "Walaupun cost of fund (biaya dana) sudah turun, pendapatan bunga akan tergantung pada laju kredit," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (1/3).

Akibat perlambatan tersebut, pada tahun 2020 lalu Maybank mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, turun 27,78% dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp 1,8 triliun.

Taswin sebelumnya menjelaskan, total pendapatan Maybank memang turun 10% secara tahunan karena fee dan bunga bersih turun yang diakibatkan adanya pembatasan wilayah dan melambatnya aktivitas usaha selama pandemi. Tercatat fee based income Maybank turun 8% secara yoy menjadi Rp 2,4 triliun tahun lalu.

Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo juga mengatakan di tahun 2021 belum ada kepastian yang bisa menyebabkan kinerja bisa membaik. Itu artinya, Bank Panin masih membutuhkan waktu untuk memprediksi pemulihan ekonomi. "Harapannya tentu membaik, namum belum bisa dipastikan. Tahun 2021 baru berjalan dua bulan," terangnya.

Meski begitu, merujuk pada laporan keuangan bulanan Bank Panin per Januari 2021, kinerja bank ini sudah terlihat membaik. NII Bank Panin sudah meningkat 4,62% menjadi Rp 705,93 miliar (bank only). Laba besih Bank Panin masih flat dibandingkan realisasi di periode Januari 2020 sebesar Rp 211,15 miliar. Sayangnya, Herwidayatmo belum dapat merinci kinerja di tahun 2020 lantaran Bank Panin belum mempublikasikan kinerja tahun lalu.

Baca Juga: BCA berharap stimulus di sektor properti bisa pacu penyaluran KPR tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×