Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sektor pertambangan dan batubara masih menjadi ladang basah bagi perbankan. Ini terlihat dari kredit yang mengalir deras ke sektor pertambangan pada tahun 2024.
Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan di sektor pertambangan, yang turut mendorong peningkatan kredit sebesar 15,7% secara tahunan (YoY) pada tahun 2024.
Jika melihat laporan keuangan konsolidasi, total kredit BCA ke sektor pertambangan sebesar Rp 26,62 triliun sampai dengan 31 Desember tahun 2024, atau meningkat 72,5% YoY dibandingkan periode sebelumnya Rp 15,43 triliun
Baca Juga: OJK: Roadmap Kegiatan Usaha Bulion Ditargetkan Selesai pada Agustus 2025
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiatmaadja mengatakan penyaluran kredit ke sektor hilirisasi terutama untuk pertambangan cukup tinggi pada tahun 2024, sehingga banyak proyek-proyek yang membutuhkan pembiayaan yang signifikan.
Jadi jika hanya lokal (mengandalkan investor dari lokal), tidak ada yang mempunyai kemampuan itu, mungkin satu atau dua, ya. Jadi itu (pertumbuhan kredit korporasi) datang dari sektor itu (hilirisasi pertambangan),” ujar Jahja belum lama ini.
Jahja mengatakan bahwa proyek-proyek pembangunan infrastruktur oleh pemerintah tidak terlalu banyak. Sehingga, proyek-proyek hilirisasi di sektor pertambangan serta industri CPO menjadi tumpuan utama dalam penyaluran kredit korporasi.
Sementara itu PT Bank Mandiri Tbk juga mencatatkan pertumbuhan kredit ke sektor manufaktur pertambangan yang signifikan pada tahun 2024, tumbuh 56% YoY mencapai Rp 21,5 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun 2023.
Seiring dengan itu, Bank Mandiri juga mencatatkan penyaluran kredit untuk hilirisasi minerba meningkat 61,4% YoY mencapai Rp 185,2 triliun pada tahun 2024. secara tahunan.
Baca Juga: Airlangga: Bank Emas Indonesia bisa Digunakan untuk Menabung Biaya Haji
“Kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan secara operasional smelter dan pemurnian mineral seperti nikel, emas, tembaga, dan logam mineral lainnya,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan penyaluran kredit ke sektor pertambangan sebesar Rp 31,98 triliun pada tahun 2024, atau sekitar 4,2% dari total kredit BNI secara bank only. Meningkat dari porsi tahun 2023, yaitu sebesar Rp 26,14 triliun, atau sekitar 3,8% dari total kredit bank only BNI.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar sebelumnya juga mengatakan kredit ke sektor mineral dan batubara tetap berjalan dengan baik.
Selanjutnya: Link Download Jadwal Imsakiyah di Bulan Ramadan 1446 H atau Tahun 2025 M dari Kemenag
Menarik Dibaca: Ini Ramalan Zodiak Keuangan dan Finansial Hari Ini, Rabu 19 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News