Reporter: Agustinus Respati | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman fintech lending sebesar Rp 44,8 triliun per Juni 2019. Sementara pada Desember 2018, jumlahnya sebesar Rp 22,66 triliun. Angka penyaluran pinjaman ini naik 97,68% year to date (ytd).
Mengacu pada data tersebut, salah satu fintech lending Kredivo belum dapat merinci pinjaman yang disalurkan di awal semester II-2019 ini.
Baca Juga: Kredivo luncurkan fitur Zero-click checkout untuk menggenjot penyaluran pinjaman
"Tapi target penyaluran pinjaman kami sampai akhir tahun ini bertumbuh tiga kali lipat dibanding tahun 2018. Menutup bulan Juli kemarin, angka kami masih on track," ungkap Head of Marketing and Alliances, Indina Andamari, pada Jumat (30/8).
Pihaknya menjelaskan sektor yang jadi primadona Kredivo masih dari e-commerce. Presentasenya mencapai 60% sampai 70%. Khususnya, penyaluran pinjaman untuk kategori gadget dan elektronik.
Kedua, dihuni oleh penyaluran pinjaman ke sektor pinjaman tunai. Kredivo memiliki porsi 30% sampai 40% dari sektor ini. Asal tahu, hingga akhir Agustus 2019, Kredivo telah digunakan lebih dari satu juta nasabah.
Demi meningkatkan jumlah penyaluran pembiayaan, Kredivo telah mempersiapkan beberapa strategi. Mereka menyebutnya strategi 'T'. Artinya, mengembangkan bisnis secara horizontal dengan memperluas penggunaan (use case). Kredivo juga memperluas distribusi pinjamannya.
Baca Juga: Kredivo yakin ekspansi ke Filipina rampung di kuartal IV meski alami hambatan
Selain itu, Indina menjelaskan, pihaknya juga memperdalam bisnisnya secara vertikal. Maksudnya, Kredivo terus berinovasi meluncurkan fitur baru yang membuat fintech ini semakin menjadi metode pembayaran yang disukai konsumen.
Kontan mencatat, pada kuartal I-2019 kemarin, Kredivo memiliki rencana untuk mengekspansi pasar di Filipina. Rencananya, ekspansi ini akan berfokus pada produk pinjaman tunai. Rencana ini akan dilaksanakan pada semester II-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News