Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Krisis kredit global ternyata tidak mempengaruhi penggunaan (spending) kartu kredit keluaran Standard Chartered (Standchart) oleh para konsumennya di Indonesia. Menurut General Manager Lending-Consumer Banking Standchart Ina Susanti, jumlah spending kartu kredit pada tahun ini malah lebih tinggi dibanding tahun 2007 lalu. Sayang, Ina tak mau menyebutkan angka pastinya.
Yang jelas, dengan adanya kondisi itu dia optimis pertumbuhan pemegang kartu kredit di Indonesia paling tidak akan sama dengan tahun ini. “Standchart tidak terpengaruh banyak dengan adanya krisis di Amerika. Sebab, pangsa pasar kami saat ini lebih banyak terkonsentrasi di Asia, Afrika dan Timur Tengah,” papar Ina.
Oleh sebab itulah, Standchart belakangan cukup gencar dalam meluncurkan produk terbarunya. Salah satu yang teranyar adalah MasterCard Titanium.
Meski baru sebulan diluncurkan, permintaan untuk kartu kredit teranyar MasterCard Titanium terus mengalami kenaikan. "Tren permintaan sangat baik, kadang kami sedikit kewalahan memproses aplikasinya," ujar Gabby Lalamentik, head of marketing services consumer banking Standchart. Gabby belum mau menyebutkan angka pasti pertumbuhan permintaan karena Titanium baru diluncurkan 26 November lalu.
Menurut Gabby, naiknya permintaan Titanium disebabkan beberapa keunggulan yang ditawarkan Titanium. Keunggulan yang dimaksud tersebut antara lain 2% cashback, dimana para pemegang kartu dapat menikmati akhir minggu dengan 2% cashback untuk semua transaksi.
Rencananya, awal tahun depan, Standchart juga berencana merilis sebuah produk baru yang dinamakan Just One. “Ini merupakan kartu kredit pertama di Indonesia yang menggabungkan tiga produk dalam satu kartu. Kami belum bisa banyak cerita sekarang, tunggu tanggal mainnya,” kata Ina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News