Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus menunjukkan perbaikan menjelang berakhirnya relaksasi kredit dalam bentuk restrukturisasi akibat pandemi Covid-19 pada akhir Maret 2024 ini.
Perbaikan kualitas pembiayaan BSI tercermin dari rasio pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) yang mengecil.
Per akhir 2023, rasio NPF gross BSI yang turun menjadi 2,08% dari sebesar 2,42% pada tahun 2022.
Terkait berakhirnya kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit tersebut, Drektur Risk Management BSI Grandhis Helmi Harumsyah mengatakan, pihaknya sudah siap. Sebab BSI selalu berupaya memperbaiki kualitas aset yang salah satu langkahnya dengan melakukan hapus buku dan memastikan pencadangan masih cukup.
"Dari yang restrukturisasi covid itu ada yang kategori 1 artinya kondisi dia bisa/sudah membaik dan melakukan pembayaran sesuai dengan contractual restrukturisasi. Itu kita sudah rilis ada sekitar Rp 1,9 triliun yang sudah kita write off," kata Grandhis dalam Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN, Senin (18/3)
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bersiap Ekspansi ke Arab Saudi, Begini Progresnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News