Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan kenaikan laba tipis pada tiga bulan pertama tahun ini. Tercatat, sepanjang kuartal I-2016, BRI membukukan laba bersih sejumlah Rp 6,14 triliun, naik 0,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba terbilang tipis, salah satunya karena rasio pencadangan hingga Maret 2016 sebesar 150%, lebih besar ketimbang tahun lalu yakni 145%. Asal tahu saja, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) Gross pada kuartal I-2016 sebesar 2,22%, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,17%.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, pada kuartal I-2016, perusahaan mencatatkan pendapatan bunga naik tipis 8,76% menjadi Rp 21,84 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga tercatat tumbuh 29,55% menjadi Rp 3,91 triliun. “Pendapatan dari bunga masih menyumbang 80% dari total pembiayaaan,” tuturnya, Kamis, (28/4).
Dari sisi kredit, BRI mencatatkan kenaikan kredit sebesar 18,65% menjadi Rp 561,11 triliun per Maret 2016. Kenaikan kredit terutama disumbang dari kredit mikro khususnya kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah tersalur sebesar Rp 24 triliun.
Namun, kencangnya kenaikan kredit pada tiga bulan pertama 2016 tidak diimbangi dengan kenaikan perolehan dana pihak ketiga (DPK). Hal ini bisa dilihat dari kenaikan DPK sampai Maret 2016 ini hanya sebesar 7,49% menjadi Rp 631,78 triliun.
Seiring kinerja tumbuh tipis, BRI mencatatkan kenaikan aset sekitar 6,52% menjadi Rp 832 triliun pada akhir kuartal I-2016. Adapun, CAR BRI terjaga di level 19,49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
