kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kuartal I, pertumbuhan kredit mulai sentuh 10%


Senin, 13 Februari 2017 / 21:42 WIB
Kuartal I, pertumbuhan kredit mulai sentuh 10%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perlahan-lahan perbankan mulai meninggalkan pertumbuhan kredit satu digit di awal tahun 2017. Sejumlah regulator seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan, kredit akan meninggalkan pertumbuhan 9% di tahun 2017.

Erwin Riyanto, Deputi Gubernur BI mengatakan, pertumbuhan kredit di tahun 2017 akan lebih baik dibandingkan tahun 2016. Terbukti dari perbankan Indonesia mulai mencatat kenaikan kredit di awal tahun ini.

Misalnya, pertumbuhan kredit mulai menginjak sekitar 10%, dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9% pada periode Januari 2017.

“Kami memperkirakan pertumbuhan kredit 10% di awal tahun ini,” kata Erwin, Senin (13/1). Permintaan kredit akan datang di sektor perdagangan dan manufaktur yang mulai membaik. BI memperkirakan perbankan akan mencatat pertumbuhan kredit sekitar 10%-12% di tahun ini, meskipun dalam rencana bisnis bank (RBB) tercatat kredit tumbuh 12%-13%.

Sependapat, Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuturkan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan kredit akan di atas 9% di tahun ini, karena pertumbuhan kredit di bulan Januari di tahun 2017 mulai lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit di Januari 2016.

Lanjutnya, permintaan kredit akan banyak dipengaruhi oleh harga beberapa komoditas yang sudah mulai meningkat karena permintaan global yang sudah kelihatan mulai meningkat. Serta permintaan kredit juga dipengaruhi dari keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

“Di awal tahun ini, permintaan kredit konsumsi masih kuat,” terangnya. Secara detail, dia memperkirakan, kredit investasi akan tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu, kemudian kredit modal kerja secara pertumbuhan sedikit meningkat, dan kredit konsumsi masih tumbuh seperti tahun lalu atau cenderung stabil pertumbuhannya.

Masih semester II-2017

Sedikit berbeda, Doddy Ariefianto, Direktur Grup Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyampaikan, permintaan kredit mulai naik saat memasuki kuartal II-2017, sedangkan permintaan kredit masih lambat di awal tahun dengan kisaran pertumbuhan kredit 8%-9% di kuartal I-2017 ini.

“Ini musiman, biasanya, awal tahun bank-bank belum memacu bisnisnya,” ucap Doddy. Dia menilai, pertumbuhan kredit akan berkisar 9%-10% di kuartal II-2017. Sedangkan pertumbuhan secara rata-rata sebesar 9,2% di tahun ini.

Lanjutnya, permintaan kredit akan berasal dari sektor infrastruktur dan kredit konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Kemudian, jika harga komoditas dapat bertahan pada level saat ini maka kredit pertambangan dan perkebunan juga bisa naik di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×