Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri asuransi umum di kuartal pertama tahun ini belum sepenuhnya lepas dari tekanan. Pasalnya, perolehan premi hanya tumbuh tipis.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor bilang, sepanjang periode Januari hingga Maret 2016, pelaku usaha asuransi umum mengantongi premi sebesar Rp 14,5 triliun. Angka ini cuma berhasil naik 4% secara year on year.
Julian berpendapat, hal ini akibat berbedanya kondisi yang terjadi pada dua faktor yang jadi motor pertumbuhan industri asuransi umum. Yakni pertumbuhan angka konsumsi domestik dan dari realisasi belanja pemerintah.
Angka konsumsi domestik disebutnya berada dalam kondisi yang tidak terlalu baik dan cenderung menurun. Sedangkan dari government spending justru menunjukan peningkatan. "Jadi bisa dibilang di triwulan pertama ini belanja pemerintah menjadi pendorong kinerja asuransi umum," kata Julian, Kamis (26/5).
Penurunan angka konsumsi domestik ini tentu berdampak pada perlambatan aset masyarakat yang diasuransikan.
Untungnya pemerintah terbilang cukup rajin dalam menggenjot belanja. Misalnya dari proyek-proyek infrastruktur yang dibangun sampai ke daerah-daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News