kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal III-2018, tiga bank milik konglomerat bukukan kenaikan kredit


Kamis, 11 Oktober 2018 / 12:49 WIB
Kuartal III-2018, tiga bank milik konglomerat bukukan kenaikan kredit
ILUSTRASI. Bank Mayora


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank milik taipan mencatatkan kinerja positif pada kuartal III-2018. Hal ini sejalan dengan pesatnya permintaan kredit menjelang akhir tahun terutama kuartal III dan IV. Bank milik taipan masih menyasar sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi penopang kredit di bank kecil menengah ini.

PT Bank Mayora misalnya, pada kuartal III-2018 mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp 3,76 triliun. Posisi kredit tersebut naik 6,26% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara itu dari sisi dana pihak ketiga (DPK), bank milik Jogi Hendra Atmadja, bos Mayora Group ini mencatatkan realisasi mencapai Rp 4,65 triliun. Total penghimpunan dana masyarakat tersebut naik dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,23 triliun.

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij juga menyebutkan pada kuartal III-2018 kinerja perusahaan membaik. Meski begitu, di sisi penyelesaian kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara net masih meningkat. Per akhir September 2018 lalu NPL net Bank Mayora tercatat naik ke level 2,72% dibandingkan posisi pada setahun sebelumnya 2,02%.

"DPK kuartal III-2018 mencapai Rp 4,65 triliun dengan total kredit Rp 3,76 triliun dan NPL di 2,72%," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/10).

Menurutnya, dalam penyaluran kredit, Bank Mayora tetap fokus ke seluruh segmen yang memiliki potensi antara lain komersial, konsumer maupun ritel dan mikro.

Sebelumnya, Irfanto mengatakan tahun ini pihaknya hanya mematok pertumbuhan kredit sebesar 8%-9%. Posisi ini menurun dibandingkan target yang dipasang pada awal tahun sebesar 13%-14%.

Alasannya, Bank Mayora menilai kondisi tahun 2018 masih belum kondusif. Beberapa hambatannya antara lain perang bunga antara bank kecil dan bank besar yang kian sengit. 

Selain Bank Mayora, bank milik taipan lain yakni PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) menyebut secara umum seluruh pencapaian kinerja pada kuartal III-2018 sudah sesuai dengan ekspektasi dan rencana perusahaan.

Sayangnya, Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra belum dapat merinci realisasi kinerja perusahaan lantaran hasil akhir masih dalam tahap audit.

Namun, Henky memastikan rata-rata kinerja BSS di kuartal III-2018 tumbuh dua digit.

"Secara umum BSS mencapai kinerja sebagaimana yang direncanakan. Baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana naik belasan persen dibandingkan dengan yang sama pada kuartal III tahun lalu," tuturnya. Henky tak menampik bahwa dalam kondisi makro ekonomi seperti saat ini, NPL Bank Sahabat Sampoerna juga ikut naik.

Menurutnya, pada kuartal III-2018, BSS mencatatkan NPL di kisaran 4%. Memang meningkat dibandingkan periode kuartal III 2017 yaitu sebesar 3,75%. "Kenaikan NPL masih dalam batas yang sangat terkendali. Kenaikan NPL masih di kisaran belasan basis poin," tuturnya.

Dalam penyaluran kreditnya, BSS masih tetap fokus pada sektor UMKM. Ke depan bank ini akan terus menjadikan sektor UMKM sebagai ujung tombak penyaluran kredit.

Sebagai gambaran saja, pada laporan keuangan Agustus 2018 lalu BSS membukukan kredit sebesar Rp 6,8 triliun. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 11% dibandingkan pencapaian pada periode tahun sebelumnya.

Tahun ini, Henky setidaknya memasang target pencapaian kredit BSS bisa mencapai 12%-15%.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) Suhaimin Djohan menilai pencapaian kredit, DPK, NPL dan laba per kuartal III-2018 masih sejalan dengan target bisnis 2018.

Hingga akhir tahun ini Bank Nobu menargetkan realisasi kredit hingga Rp 6,1 triliun. Lewat target kredit tersebut, manajemen memproyeksi laba bisa terdongkrak menjadi Rp 42 miliar.

Sayangnya, Suhaimin belum dapat merinci total realisasi kinerja Bank Nobu pada kuartal III-2018. "Outlook tahun ini diharapkan masih on track. Fokus kami di sektor perdagangan, pengolahan, manufaktur, jasa, properti dan segmen konsumer," singkatnya.

Sampai Agustus 2018 saja, Bank Nobu sudah mencatatkan realisasi kredit mencapai Rp 6,09 triliun. Posisi ini sudah tumbuh 46,57% dibandingkan pencapaian Agustus 2017 sebesar Rp 4,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×