kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal III 2020, Mandiri Syariah catat laba lebih dari Rp 1 triliun


Selasa, 10 November 2020 / 18:27 WIB
Kuartal III 2020, Mandiri Syariah catat laba lebih dari Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Mandiri Blok M Jakarta, Senin (9/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/09/11/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis berkualitas dan meraih laba melampaui Rp 1,07 triliun, naik signifikan 22,66% year on year per September 2020.

Kenaikan laba terutama didorong oleh perbaikan cost of fund akibat peningkatan rasio dana murah atau current account dan saving account (CASA). Pencapaian positif ini menjadi pijakan bagi keberlanjutan Mandiri Syariah menjelang penggabungan (merger) dengan dua bank syariah milik Himbara tahun depan.

Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menyampaikan, kinerja Mandiri Syariah terjaga positif berkat peningkatan fee based income terutama yang disumbang dari layanan digital, produk berbasis emas dan pendapatan margin pembiayaan consumer. 

Baca Juga: OJK akan perpanjang relaksasi restrukturisasi, begini tanggapan asosiasi pembiayaan

Dari sisi volume bisnis, hingga akhir September 2020 Mandiri Syariah mencatat dana pihak ketiga (DPK) di angka Rp 106,12 triliun, naik 17,26% dari Rp 90,49 triliun per September 2019. Dimana tabungan yang menjadi kontributor dan produk andalan tumbuh sebesar  19,12% yoy menjadi Rp 44,77 triliun  dan menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22% dari total DPK.

Peningkatan DPK tersebut menjadikan nilai aset Mandiri Syariah mencapai Rp119,43 triliun atau naik 16,19% dari September 2019 yang sebesar Rp 102,78 triliun. Selama pandemi, Mandiri Syariah berhasil menjaga pertumbuhan pembiayaan dengan kualitas yang masih terjaga baik dan per September 2020 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 79,27 triliun, tumbuh 7,39% secara tahunan. Pencapaian ini memperkuat posisi Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

“Kami sadar kualitas pembiayaan menjadi tantangan besar dalam masa pandemi ini, untuk itu kami memperkuat cadangan sebagai antisipasi risiko khususnya bagi nasabah yang direstrukturisasi, dengan meningkatkan cash coverage sebesar 34,17% menjadi 141,26% per September 2020. Non performing financing (NPF) Mandiri Syariah di tengah pandemi mengalami perbaikan, di mana NPF Net membaik dari 1,07% per September 2019 menjadi 0,61% per September 2020. Sementara, NPF Gross tetap terjaga di angka 2,66% di September 2020, sama dengan posisi September 2019,” jelas Cahyo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (10/11).

Direktur Information Technology, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan selama masa pandemi terjadi shifting cara transaksi dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital. Hal tersebut memberikan dampak positif pada pertumbuhan fee based income (FBI) layanan digital yang melonjak 35,82% yoy dari Rp 167,76 miliar per September 2019 menjadi Rp227,84 miliar per September 2020. 

Baca Juga: Hingga September, KUR senilai Rp 30,18 miliar mengalir via kanal digital

FBI dari layanan digital tersebut memberikan kontribusi pada naiknya fee based income (FBI) hingga 10,33% menjadi Rp1,50 triliun pada September 2020  dari Rp1,36 triliun pada periode tahun sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×