Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Tahun lalu, bank ini awalnya mendapatkan jatah KUR Rp 120,2 triliun. Namun, pemerintah memberikan tambahan kuota sebesar Rp 20 triliun yang terdiri dari 10 triliun KUR mikro dan Rp 10 triliun KUR super mikro sehingga total kuota bank ini mencapai Rp 140,2 triliun.
Bank Mandiri juga mendapatkan kenaikan kuota tahun ini menjadi Rp 31 triliun. SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz mengatakan, jumlah yang diberikan tersebut sesuai dengan yang sudah diajukan perseroan ke pemerintah.
Bank Mandiri berkomitemen untuk bisa merealisasikan seluruh kuota yang telah dipercayakan pemerintah itu. Ada sejumlah langkah yang disiapkan untuk bisa menyalurkan KUR tersebut.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Daerah Kian Merekah
Pertama, perseroan akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur di segmen korporasi Bank Mandiri yang bergerak di sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan yang dapat berperan sebagai offtaker dan memberikan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitra binaan mereka dalam konsep value chain.
Kedua, mempercepat penyaluran dengan memanfaatkan platform digital Mandiri Pintar. Ini merupakan aplikasi kredit berbasis smartphone (Android) sebagai terobosan Bank Mandiri dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat.
Sepanjang tahun 2020, Bank Mandiri hanya berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 24,76 triliun. Sementara kuota yang diberikan pemerintah sebelumnya mencapai Rp 30 triliun. Sebanyak 59,27% dari realisasi itu disalurkan ke sektor produksi.
Selanjutnya: Penyaluran KUR lewat platform digital capai Rp 30,18 miliar per September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News