Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Asuransi Cigna membukukan laba setelah pajak (periode berjalan) sebesar Rp 70,865 miliar hingga paruh pertama tahun ini. Angka itu tercatat bertumbuh 124,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 32,397 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman resmi Asuransi Cigna, pertumbuhan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan premi perseroan yang mencapai 105,7% pada 30 Juni 2014 (year on year).
Faktor lainnya yaitu pertumbuhan hasil investasi perseroan dari Rp 22,769 miliar pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp 46,786 miliar pada periode yang sama tahun ini. Maklumlah, jumlah investasi perseroan juga terkerek 40,9% menjadi Rp 1,481 triliun.
“Memang, kuartal kedua tahun ini kami berhasil tumbuh jauh lebih baik jika dibandingkan pertumbuhan kuartal kedua tahun lalu. Nasabah kami pun tumbuh 14,5%, sesuai ekspektasi kami mencapai hampir 1 juta nasabah,” ujar Tim Shields, Direktur Utama Asuransi Cigna, Selasa (9/9).
Sekadar informasi saja, pertumbuhan Asuransi Cigna ini di atas rata-rata pertumbuhan industri asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melansir, premi bisnis baru asuransi jiwa susut 16,3%, sedangkan premi lanjutannya hanya tumbuh sebesar 25%. Ironisnya, nasabah asuransi jiwa melorot sebanyak 44%.
“Potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. Saya tertantang untuk bekerja disini. Dalam lima tahun ke depan, ukuran Asuransi Cigna akan tiga kali lipat lebih besar dari saat ini. Kami incar, premi kotor sebesar 300 juta dollar AS dengan nasabah 2 juta – 3 juta orang,” terang Shields.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News