Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mencatat penurunan laba sebesar 55% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 112 miliar. Penurunan laba ini karena tingginya rasio kredit bermasalah atau NPL yang mencapai 8,54% atau naik 477bps dibandingkan tahun lalu.
Eko Rachmansyah Gindo, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, rasio kredit macet tinggi karena adanya kredit ke multifinance. "Kami sudah lakukan restrukturisasi diharapkan kredit macet multifinance akan turun menjadi kolektibitas 2 di awal tahun ini," kata Eko dalam paparan publik strategi kinerja 2018, Senin (2/4).
Menurut Eko laba bank berkode BBKP ini turun karena penghapusan kredit macet di angka Rp 700 miliar-Rp 800 miliar. Terkait kredit macet, Bank Bukopin sudah merestrukturisasi NPL. Tapi, langkah ini agak terkendala karena dicabutnya relaksasi restrukturisasi oleh OJK pada Agustus 2017 lalu.
Dengan dicabutnya relaksasi ini, maka proses restrukturisasi kredit tidak bisa berjalan optimal sehingga NPL masih tinggi di akhir tahun. Namun manajemen optimis di 2018 ini NPL bank akan turun cukup besar.
Targetnya di akhir tahun 2018 ini NPL Bank Bukopin berada diangka 4%. Pada kuartal 1 2018 ini Bank Bukopin mengaku sangat intensif merestrukturisasi kredit sehingga di kuartal 1 2018 ini NPL akan turun menjadi 7,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News