Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk mulai bangkit. Bank milik investor Malaysia ini mencatat kenaikan laba cukup signifikan di pertengahan tahun 2017. Padahal, dua tahun sebelumnya CIMB Niaga mencatat rapor merah pada laba.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan, CIMB Niaga meraih laba setelah pajak bersih sebesar Rp 1,59 triliun per Juli 2017. Laba ini naik 84,64% dibandingkan Rp 866,27 miliar per Juli 2016.
Salah satu penyebab kenaikan laba tersebut antara lain beban provisi yang turun sebesar 17,7% menjadi Rp 2,2 triliun. Direktur Manajemen Risiko CIMB Niaga Vera Handajani mengakui, penurunan provisi tersebut memang dilakukan secara bertahap oleh CIMB Niaga.
Pasalnya, bank berkode emiten BNGA ini telah melakukan pencadangan sejak beberapa tahun belakangan. "Kalau di semester I 2017 memang agak menurun itu karena kami melakukan penyesuaian dari sisi pencadangan," kata Vera kepada KONTAN, Kamis (7/9).
Menurut Vera, penurunan provisi tidak serta-merta membuat risiko kredit membaik. Ia menilai, kondisi makro ekonomi masih belum terlalu membaik. Artinya, tidak menutup kemungkinan CIMB Niaga akan kembali meningkatkan pencadangan sesuai dengan tingkat risiko.
CIMB Niaga sangat bergantung pada kondisi risiko untuk membentuk provisi. Misalnya, ketika kondisi belum stabil maka manajemen harus berhati-hati karena ada potensi beberapa akun yang menjadi kredit bermasalah.
Vera menambahkan, pihaknya tengah mengantisipasi ada ruang kenaikan NPL di tahun ini. Beberapa sektor yang diprediksi dapat menyumbang NPL, antara lain berasal dari segmen konsumer dan usaha kecil menengah (UKM). Hingga akhir tahun, CIMB Niaga menilai posisi NPL tidak akan bergeser jauh dibanding posisi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News