Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali mencatatkan pertumbuhan laba di sepanjang semester pertama tahun ini. Laba bank berlogo pita emas ini naik 24,9% secara tahunan (YoY).
Mengutip laporan keuangannya, BMRI membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi senilai Rp 25,2 triliun. Pada periode sama tahun lalu, laba Bank Mandiri tercatat Rp 20,20 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut ikut tertopang karena pendapatan bunga bersih perusahaan yang naik 13,16% YoY. Nilainya dari Rp 41,83 triliun menjadi Rp 47,3 triliun.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Emiten dengan Kapitalisasi Pasar di Atas Rp 100 Triliun
Oleh karena itu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dari Bank Mandiri juga mengalami kenaikan di periode enam bulan pertama tahun ini. NIM Bank Mandiri di Juni 2023 ini ada di level 5.30%, naik dari periode Juni 2022 di level 5,06%.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo bilang NIM bank perlu dijaga di level yang sehat yaitu mampu mendorong pertumbuhan bisnis secara jangka panjang.
Dalam hal ini, Sigit menyebutkan bank perlu mengcover biaya operasional, biaya provisi kredit, hingga kebutuhan permodalan.
Ia juga bilang NIM yang memiliki tren naik karena disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan yang meningkat sehingga ada peningkatan biaya dana di pasar serta tantangan pengetatan kualitas.
“NIM Bank Mandiri sampai akhir tahun 2023 akan masih dalam range guidance sebesar 5,3% hingga 5,6%,” ujar Sigit.
Baca Juga: Bank Mandiri Hentikan Penyaluran Kredit Ke Karyawan BUMN Karya, Ini Respons OJK
Di sisi lain, turunnya beban operasional secara konsolidasi membantu pertumbuhan laba Bank Mandiri di periode ini. Beban operasional Bank Mandiri tercatat senilai Rp 13,83 triliun, turun dari periode sama tahun lalu senilai Rp 15,48 triliun.