Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tahun 2024. Laba bank milik taipan Chairul Tanjung ini merosot 25,04% secara tahunan (YoY) pada periode tersebut.
Mengutip laporan keuangan Bank Mega, Senin (10/2), laba bersih Bank Mega tercatat sebesar Rp 2,63 triliun. Laba Bank Mega tercatat merosot 25,04% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 3,51 triliun.
Adapun, salah satu penyebab penurunan laba Bank Mega tersebut adalah pendapatan bunga bersih. Di mana, pendapatan bunga bersih tersebut turun 7,83% YoY menjadi Rp 5,1 triliun.
Baca Juga: Bank Digital Mulai Fokus Genjot Pertumbuhan Direct Loan pada 2025
Tak hanya itu, pendapatan operasional Bank Mega juga mengalami koreksi dari Rp 2,29 triliun di 2023 menjadi Rp 1,82 triliun di 2024.
Di sisi lain, beban operasional Bank Mega mengalami pembengkakan. Bank Mega mencatat beban operasional Rp 3,68 triliun atau naik 5,62% YoY.
Kinerja kurang memuaskan juga tercermin dalam fungsi intermediasi yang mereka jalankan. Ambil contoh, penyaluran kredit Bank Mega turun dari Rp 66,3 triliun menjadi Rp 64,65 triliun pada 2024.
Baca Juga: Bank Mega Gandeng Metro Department Store Manjakan Nasabah Prioritas
Satu-satunya yang terlihat positif dalam kinerja Bank Mega adalah Dana Pihak Ketiga (DPK). Sebab, DPK yang dimiliki Bank Mega tumbuh 2,5% YoY menjadi Rp 91,67 triliun.
Meski demikian, total nilai aset Bank Mega meningkat menjadi Rp 134,92 triliun pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebear Rp 132,05 triliun.
Selanjutnya: Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno Diperiksa KPK Terkait Kasus Jual Beli Gas PGN
Menarik Dibaca: 6 Trik Cerdas Membuat Ruangan Tanpa Jendela Lebih Cerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News