Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Beratnya situasi perekonomian nasional akibat terpaan krisis global pada tahun lalu rupanya mempengaruhi bisnis bank-bank kecil. Salah satunya adalah Bank Sinar Harapan, yang mencatat pertumbuhan laba bersih 5,94% pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan di akhir tahun 2013, laba bersih yang diraup anak perusahaan Bank Mandiri ini mencapai Rp 15,86 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang kecil mengingat laba bersih di akhir 2012 mencapai Rp 14,97 miliar.
Untungnya laju pertumbuhan kredit Bank Sinar Harapan Bali masih lumayan. Total kredit yang disalurkan di akhir 2013 mencapai Rp 733,99 miliar, tumbuh 15,51% dibanding total kredit di akhir 2012 yang mencapai Rp 635,43 miliar.
Ironisnya, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sinar Harapan Bali justru mengalami penurunan. Total DPK yang dihimpun di akhir 2013 mencapai Rp 837,76 miliar. Jumlah ini menunjukkan penurunan 0,98% dibandingkan penghimpunan DPK di akhir 2012 yang mencapai Rp 845,67 miliar.
KONTAN telah berusaha melakukan konfirmasi terhadap I Wayan Sukarta, Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali pada Selasa (1/4). Sayangnya, telepon selulernya tidak aktif. Pesan pendek yang dikirim KONTAN juga belum direspon.
Adapun total aset di akhir 2013 mencapai Rp 1,09 triliun, tumbuh 4,80% dibanding total aset di akhir 2012 yang mencapai Rp 1,04 triliun. Sedangkan rasio permodalan atau CAR di level 20,56%. Rasio kredit bermasalah atau NPL Gros di level 1,75% dan NPL Net di level 0,54%.
Margin bunga bersih atau NIM terjaga di level 11,53%. Rasio penggunaan dana simpanan nasabah untuk kredit atau LDR di level 87,61%. Sedangkan beban per pendapatan operasional (BOPO) Bank Sinar Harapan di level 85,76%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News