kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI toleransi 3 bank pelaksana LKD


Kamis, 13 Februari 2014 / 12:38 WIB
BI toleransi 3 bank pelaksana LKD
ILUSTRASI. A trader reacts on the trading floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in Manhattan, New York City, U.S., September 13, 2022. REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ada kabar baik untuk bank pelaksana uji coba (pilot project) layanan keuangan digital (LKD). Pasalnya, Bank Indonesia (BI) memberikan toleransi bagi tiga bank pelaksana uji coba yakni Bank CIMB Niaga, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) untuk menjalankan LKD, meskipun bukan termasuk bank BUKU 4.

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, menyampaikan, BI akan memberikan jalan keluar bagi ke-3 bank yang sudah ikut layanan yang sebelumnya bernama branchless banking ini. Nah, sebelum aturan LKD resmi meluncur pada akhir Februari 2013 ini, maka ke-3 bank uji coba tersebut harus memiliki produk untuk menjalankan LKD.

Nantinya produk tersebut akan disesuaikan dengan ketentuan BI, namun jika produk belum sesuai, maka bank dapat merubah produknya menjadi produk bank. Asal tahu saja, ke-3 bank tersebut telah memiliki produk pada saat proses uji coba. Sebut saja Bank CIMB Niaga yang memiliki Rekening Ponsel, BTPN memiliki BPTN WoW dan BSHB memiliki Sinar Sip.

"Tapi, produk tersebut hanya untuk nasabah yang sudah ada," kata Halim, kepada KONTAN. Artinya, ke-3 bank tersebut tidak dapat mengakuisisi nasabah baru di luar dari nasabah yang telah dimiliki ketika menjalankan uji coba selama 5 bulan tersebut. Alasannya karena LKD dikhususnya untuk bank BUKU 4 yang memiliki kemampuan manajemen risiko dan pengawasan.

Halim menambahkan, jika ke-3 bank mengambil opsi tersebut maka BI akan terus memantau perkembangan LKD yang dijalankan olek Bank CIMB Niaga, BTPN dan BSHB. "Kami akan melihat masa transisi mereka saat menjalankan LKD. Jika mereka ingin leluasa maka mereka harus menyesuaikan menjadi bank kelompok BUKU 4," tambah Halim.

Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BPTN mengatakan, pihaknya terus mendukung gagasan dan inisiatif untuk mendorong inklusi finansial, termasuk uji coba layanan yang sebelumnya dikenal branchless banking. Sayangnya, ia belum dapat memberikan komentar terkait opsi yang BI berikan kepada bank-bank pilot project. "Kami menunggu regulator menerbitkan aturan final mengenai hal itu," ucap Anika.

Sementara itu, I Wayan Sukarta D, Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali, enggan memberikan komentar tentang toleransi tersebut. Meskipun, sebelumnya, BSHB akan melakukan konsolidasi dengan Bank Mandiri dalam menjalankan LKD, karena induk usaha BSHB tersebut termasuk dalam bank ber-BUKU 4 sehingga leluasa melakukan LKD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×